FEB 19, 2020@12:00 WIB | 1,068 Views
Pertengahan tahun 2019 kemarin, sebuah supercar Blade meluncur, dengan catatan, mobil ini dicetak dengan mesin 3D, dengan bahan dasar aluminium dan titanium. Frame, sasis, crash structure dan suspensi termasuk velg yang dicetak 3D. Microfactories Divergent menjadi manufaktur dibalik penciptaan supercar Blade yang cukup personal tersebut.
Saat itu menggunakan mesin pembakaran internal yang dikolaborasikan dengan bahan bakar CNG, menghasilkan tenaga 700 hp, dan akselerasi 2,2 detik dari diam ke kecepatan 98 kpj. Bagaimana dengan tahun 2020 ini, karya seperti apa yang ingin ditonjolkan oleh Divergent?
Adalah Kevin Czinger orang dibalik penciptaakn Supercar Blade Divergent berkekuatan 700 hp tersebut. Yang menjadi concern adalah bagaimana sebuah frame yang menggabungkan antara aluminium printing dengan batang carbon fiber, yang menghasilkan tekstur kuat, aman dan cukup ringan sekitar sepersepuluh dari frame mobil biasa.
Ya kami menilai, Supercar Blade adalah sebuah demonstrasi teknologi 3D yang berhasil diproduksi. Dengan harapan membuka peluang baru, dimana manufaktur dapat memanfaatkan teknologi cetak 3D dalam produksi mobil masal. Tahun 2020, Kevin mengeluarkan supercar Czinger sebagai hypercar versi produksi yang siap melenggang di Genewa bulan depan, Czinger 21C yang cukup fenomenal.
Tetap pada teknologi rangka yang cukup ringan untuk Hypercar Czinger. Dengan power emsin, hybrid, dan kemungkinan besar berpenggerak all-wheel drive. Dengan dimensi lebar yang cukup, gaya lampu belakang yang cukup ringan, dan spoiler berwujud big wing cukup mendominasi hypercar ini. Sudut-sudut aerodinamika cukup menonjol, melihat sang pendahulunya Blade juga mirip secara teknis.
Czinger menempatkan kokpit seperti Blade. Gaya ruang mengemudi seperti jetfighter. Penumpang juga bisa mengontrol dari kursi belakang, apa yang dilakukan driver terkait informasi atau tindakan yang diambil selama mengemudi. Persis seperti dalam kokpit pesawat jet.
Meski belum sepenuhnya elektrik, dapur pacu Czinger 21C bakal memberikan performance hingga 1250 hp, berdasar mesin hybrid. Dan tingkat akselerasinya cukup dibawah 2 detik (1,9 detik) untuk berlari ke 100 kpj.
Lihat saja tampilan foto dengan angle gelap, sedikit spooky dan misterius. Kalau gambar tersebut dicerahkan melalui Lightingroom, itu bakal pecah, dan itu mempersulit kami menemui ruang kokpit seperti pesawat jet tempur.
Walhasil, Czinger C21 adalah supercar paling ringan di dunia, dan kami cukup berterima kasih atas effort Kevin Czinger, meski bagaimana supercar berlari 300 kpj lebih tanpa stabilitas beban, downforce dan aerodinamika yang bisa dipercaya, tapi sebenarnya ini hanya masalah sasis yang ringan, bukan berat body secara keseluruhan.
Bagaimana gambaran kinerja hybrid engine Czinger C21, foto-foto pendukung susah untuk dibahas, kecuali memang pihak Kevin yang masih mengembangkan atau merahasiakan teknologi tersebut. Nantikan kabar Hypercar Czinger C21 di Genewa Internasional Motor Show. [Ahs/timBX]