NOV 07, 2022@15:00 WIB | 1,593 Views
Arab Saudi, raksasa minyak dunia dan pemimpin dari organisasi produsen minyak dunia (OPEC), bersiap untuk meluncurkan merek mobil listrik. Perdana menteri dan Putra Mahkota Arab Saudi, Mohammed bin Salman, mengumumkan rencana tersebut baru-baru ini dalam rangka untuk mengurangi ketergantungan negara pada minyak.
Arab Saudi saat ini menjadi pemegang saham terbesar di merek mobil listrik asal Amerika Serikat, Lucid, dengan kepemilikan lebih dari 60%. Selain itu, Arab Saudi, melalui grup investasinya, PIF, dikabarkan juga akan membangun pabrik mobil listrik dan baterai Lucid di negara tersebut.
PIF mengatakan bahwa Ceer akan menciptakan 30.000 pekerjaan dan tambahan $8 miliar untuk PDB Arab Saudi pada tahun 2034. Ceer sendiri berencana akan merilis model sedan dan SUV pada tahun 2025. Ceer awalnya akan fokus pada Timur Tengah dan pasar Afrika Utara, dan selanjutnya untuk pasar global.
Ceer sendiri sebenarnya adalah perusahaan patungan antara PIF dan perusahaan teknologi asal Taiwan, Foxconn. Foxconn baru-baru ini meluncurkan mobil listriknya sendiri dan berencana untuk membangun EV di bawah kontrak untuk beberapa merek, seperti Fisker dan Lordstown Motors.
Dalam kerjasama ini, Foxconn bertugas dalam mengembangkan arsitektur kelistrikan untuk Ceer, seperti teknologi yang terkait dengan infotainment, konektivitas, dan sistem self-driving. Mobil listrik dari Ceer juga akan menggunakan teknologi berlisensi dari BMW, walau belum ada rincian tentang teknologi ini.
Ceer juga merupakan bagian dari upaya keberlanjutan Arab Saudi yang lebih luas. Perusahaan minyak nasional Arab Saudi, Aramco, juga bekerja sama dengan Formula 1 untuk mengembangkan bahan bakar berkelanjutan 100% yang akan diperkenalkan pada tahun 2026. [fdlh/timBX] berbagai sumber