OCT 24, 2024@10:55 WIB | 144 Views
Stellantis mengonfirmasi rencana untuk menggunakan baterai solid-state pada EV di semua brand otomotif yang ada di bawah naungan mereka. Sebagai uji coba pertamanya, perusahaan memilih EV terbaru dari Dodge, Charger Daytona.
Baterai yang dikembangkan dari mitra, Factorial, tersebut akan tertanam di Dodge Charger EV pada tahun 2026. Dan, ketika terwujud, ini akan menjadi pertama kalinya teknologi baterai tersebut digunakan secara publik dalam mobil, walaupun hanya prototipe.
Buat yang belum tahu, teknologi baterai solid-state ini menggantikan elektrolit cair dalam baterai lithium-ion konvensional dengan zat padat. Ini Memungkinkan penggunaan bahan anoda yang lebih kuat.
Imbasnya adalah menghasilkan kepadatan energi yang jauh lebih tinggi dibandingkan dengan teknologi terkini. Sebagai referensi, Factorial mengatakan selnya dapat mencapai hingga 390 watt-jam per kilogram, ini lebih besar daripada milik GM yang hanya mencapai sekitar 280 wh/kg.
Sayangnya, Stellantis hanya memberikan sedikit rincian tentang paket yang digunakan pada purwarupa Dodge Charger EV. Namun, dari bocoran diketahui bahwa Factorial memproduksi sel 100 amp-jam, untuk produsen mobil mitranya dan itu termasuk Dodge Charger EV 2026
Factorial adalah salah satu pemimpin dalam pengembangan sel solid-state, bersama dengan segelintir perusahaan Amerika lainnya seperti QuantumScape, yang memiliki kemitraan pengembangan dengan Volkswagen, dan Solid Power, yang telah menandatangani kesepakatan dengan Ford dan BMW.
Perlu diingat bahwa Mercedes-Benz baru-baru ini juga berinvestasi di Factorial. Produsen mobil asal Stuttgart itu mungkin akan mengumumkan hal serupa. Namun, hingga saat itu tiba, mobil listrik baru Dodge akan menjadi prototipe produksi pertama yang dipublikasikan secara luas yang menggunakan teknologi baterai baru yang menarik ini. [wic/timBX]