NOV 09, 2017@22:00 WIB | 1,104 Views
Kemajuan teknologi memberikan dorongan keamanan terhadap terselanggaranya transportasi di sebuah kota. Namun karena system kendali otomotatis transportasi tersebut masih bercampur dengan kendaraan yang dikemudikan manusia, hasilnya, insiden kecelakaan masih terjadi, selama teknologi belum terintegrasi.
Hari Rabu kemarin, Las Vegas baru saja meluncurkan driverless shuttle (layanan penjemputan tanpa supir) yang diluncurkan di jalan umum di pusat kota Las Vegas. Berselang satu jam setelah peluncuran, driverless shuttle bertabrakan dengan sebuah truck. Kecelakaan tersebut terjadi dinilai bukan kesalahan teknologi.
Penyebabnya karena seorang supir truk yang canggung keluar dari jalan kecil. Secara sensor karena ada hambatan, membuat driverless shuttle berhenti. Namun pengemudi truk malah terus memotong jalan dan menabrak bagian depan angkutan umum itu. Ada beberapa penumpang yang terjatuh dalam kendaraan otonom itu, meski tidak ada yang terluka namun ada kerusakan di bagian depan.
Layanan angkutan umum gratis tersebut merupakan proyek percontohan oleh perusahaan transportasi AAA bekerjasama dengan Keolis sebuah perusahaan transportasi. Peluncuran tersebut, bertujuan mempelajari lebih lanjut respon masyarakat dan tarif teknologi di lingkungan real.
Electric shuttle sendiri dikerjakan oleh Navya, sebuah perusahaan Prancis, yang telah menguji kendaraan otonomnya di negara bagian AS. Setiap unit mampu menampung 8 penumpang, dilengkapi dengan sabuk pengaman saat perjalanan, dengan kecepatan maksimum 47 kpj. Teknologi yang dilibatkan pada oleh Navya antara lain GPS dan Lidar. Dan kecelakaan ini bukan sebuah kegagalan, karena sebelumnya beberapa unit telah dioperasikan sejak awal tahun.
Sampai saat ini, mayoritas warga Amerika masih skeptis dengan teknologi driverless. Tapi dengan semangat yang penuh, operator bertekad tetap melanjutkan operasi pada hari ini. Berharap kejadian serupa tidak lagi terjadi, dan membuat optimis warga Las Vegas. [Ahs/TimBX]