APR 10, 2022@18:00 WIB | 557 Views
EHang sebagai kendaraan otonom telah banyak mendukung mobilitas udara lebih aman dan otonom serta ramah lingkungan. EHang 216. hadir di IIMS Hybrid 2022 sebagai quadcopter yang mampu mengangkut penumpang bakal meramaikan program langit biru, bukan sebagai kendaraan penumpang melainkan sebagai moda pengiriman barang, dengan rute Jakarta ke BIJB Kertajati.
Black Stone Cargo Airline menjadi perusahaan pengiriman kargo domestik yang membeli 1 unit EHang 216 dari Prestige Aviation. "Kami sangat tertarik sebagai inovasi kendaraan otonom sebagai moda pengiriman barang. Terutama untuk penerbangan dari Jakarta ke BIJB Kertajati dan akan dikembangkan ke berbagai daerah," Marco Isaak Komisaris Black Stone Cargo Airline.
Ehang 216 bakal menjadi brand pertama sebagai kendaraan udara otonom dibawah Prestige Aviation yang mengamini transportasi udara dengan tenaga listrik murni. Kepastian Prestige Aviation sebagai penyuplai kendaraan udara otonom tersebut dimanifestasikan dengan nota kerjasama pre order 100 unit EHang 216 dengan pihak EHang dan IMI di Aspal Area IIMS 2022 beberapa waktu lalu.
Momentum tersebut dihadiri langsung oleh Bambang Susatyo Ketua Umum IMI dan Ketua Umum AVOCI Marco Isaak, Huazhi Hu Founder dan CEO Chairman EHang dan Rudy Salim selaku Executive Chairman Prestige Aviation dan Johnson Yaptonaga Chairman Prestige Aviation.
Ujicoba pertama EHang 216 sudah dilakukan pada November 2021 lalu, dengan ketinggian 300 meter mengitari pulau Bali, dengan kondisi terbang tanpa awak dan penumpang. Keberhasilan EHang 216 menjadi suksesi dan menumbuhkan minat masyarakat terhadap kendaraan udara otonom. Setelah itu flight demo juga dilakukan di IIMS Hybrid. selama tiga hari berturut-turut pada 8,9 dan 10 April lalu, sembari seremonial penandatanganan antara Prestige Aviation, EHang dan Black Stone Cargo Airline.
Selain di Jakarta dan Bali, Ehang 216 juga dipersiapkan untuk mendukung sistem Smart Cuty. di ibukota Negara Baru Nusantara. Sebagai kendaraan otonom, Ehang 216 punya keunggulan dari helikopter biasa, dengan biaya maintenance dan perbaikan yang rendah. Dengan tingkat kebisingan yang rendah, ukuran kecil memudahkan lepas landas dan mendarat, bebas emisi dan 100 persen elektrik.
EHang 216 sudah dilengkapi dengan tingkat keamanan maksimum, pengendalian tanpa awak dan kontrol pusat dengan smart technology yang menghindari kemungkinan gagal atau rusak karena kesalahan manusia (human error). EHang 216 bisa terbang tanpa kontrol seperti operational pesawat, sehingga penumpang bisa duduk langsung dan menikmati perjalanan dengan sistem kendali penuh berbasis teknologi.
Spesifikasi EHang 216 memiliki tinggi 1.85 m, lebar 5.63m, maksimum load 650 kg, waktu terbang maksimum 25 menit dan jarak tempuh 30 km, dengan kecepatan maksimum 130 kpj.
Rudy Salim berharap kehadiran EHang 216 dapat memenuhi kebutuhan transportasi udara dan mendukung Smart City Ibu Kota Baru. "Dengan adanya transportasi udara dapat memfasilitasi mobilitas antar pulau yang membantu pertumbuhan ekonomi tiap daerah, dengan cost yang murah dibandingkan dengan biaya perjalanan darat. Dari sini era mobilitas baru udara dimulai dan menjadi bagian dari masa depan yang kita impikan. "[Ahs/timBX]