JAN 24, 2020@16:00 WIB | 854 Views
Sekitar 100 pemilik Tesla telah menandatangani petisi yang mengutip masalah tersebut sebagai penyebab 110 tabrakan dan 52 cedera yang melibatkan kendaraan Model S, Model X, dan Model 3. Petisi itu sekarang sedang dievaluasi oleh National Highway Traffic Safety Administration (NHTSA) sebelum keputusan kembali apakah kasus tersebut layak diselidiki secara formal.
Akibat petisi tersebut, Elon Musk menyatakan bahwa kecelakaan yang terjadi diakibatkan “unintended acceleration” seperti yang dikutip dalam petisi, sepenuhnya tidak benar. Elon Musk sebagai bos Tesla juga mengklaim bahwa perusahaannya selalu transparan dengan pihak NHTSA. Terkait mayoritas keluhan dalam petisi di setiap kasus memiliki rekam data digital disetiap mobil Tesla bahwa operasional atau akselerasi dirancang sesuai gaya pengemudi menginjak pedal dan bakal melambat bila tuas rem diinjak.
Disisi lain, petisi tersebut berharap bahwa NHTSA akan menarik peredaran 500 ribu mobil Tesla yang dibangun antara 2012-2019. Disisi lain, NHTSA belum menjadwalkan penyelidikan kasus tersebut meski mereka setuju untuk meninjau petisi tersebut, dan pihak Tesla sendiri bakal menyelesaikan masalah ini secepat mungkin.
Tesla Model S, Model X dan Model 3 adalah bagian dari 123 mobil dan hanya 110 mobil yang mengalamai tabrakan dan menyebakan cidera 52 orang. Salah satu case pemilik Tesla Model 2 lansiran 2017, Henderson dari Nevada mengalami kasus yang disebut sebagai “unintended acceleration” menyebabkan kerusakan beberapa properti.
Kasus lain, dalam durasi setengah jam, seorang pengemudi menggunakan Tesla Model S lansiran 2015, melaju dalam kecepatan 65 hingga 70 mph di jalan raya tanpa bisa melambat. Akibatnya mobil terhenti setelah menabrak mobil yang ada didepan. Dua kasus ini dicatat oleh Consumer Reports dan dibahas kembali dilaman digitaltrends.com.
Secara asumsi memang benar terjadi masalah akselerasi liar, dan itu melibatkan perangkat keras atau perangkat lunak atau bahkan sesuatu yang lebih sederhana. Jadi terlalu dini untuk menyimpulkan bahwa keamanan mobil-mobil Tesla cukup mengancam pemiliknya. Kasus yang sama terjadi pada Toyota tahun 2009, dimana pihaknya me-recall 3,8 juta mobil disebabkan karpet pada posisi pengemudi membuat menekan pedal throttle, dan menyebabkan mobil diluar control pengemudi.[Ahs/timBX]