JAN 19, 2018@17:00 WIB | 1,184 Views
Dalam perkembangan regulasi mesin F1 musim pada 2021, Aston Martin sangat memperhatikannya dan sangat antusias untuk kembali balapan grand prix sebagai pemasok mesin jika peraturan baru tersebut secara substansial bisa mengurangi biaya.
Aston Martin mengatakan telah mengadakan diskusi dengan beberapa mitra potensial terkait pengembangan mesin untuk regulasi yang akan datang. Sementara Red Bull juga membuka kemungkinan untuk menggunakan mesin yang dipasok oleh sponsor utamanya di masa depan, dan Dan kini, Bos Cosworth, Bruce Wood, mengungkapkan pabrikannya akan menjadi salah satu dari mitra tersebut.
"Kami ingin bekerja dengan kemitraan itu," ujar Wood kepada Motorsport.com. "Kami telah melakukan banyak pekerjaan dengan Aston selama bertahun-tahun, kami bekerja sangat dekat dengan Red Bull dan tim untuk Valkyrie [hypercar], jadi ada logika tertentu untuk itu.
"Aston Martin telah sangat jelas bahwa mereka ingin melakukan sesuatu lebih dari sekedar mengganti nama mesin pabrikan lain. "Mereka juga tidak bercita-cita untuk mendesain semuanya sendiri, jadi ada kecocokan di sana dan tentu saja di situlah beberapa diskusi tersebut sedang terjadi.
"Aston dan Red Bull memiliki hubungan yang sangat kuat, jadi tentu ada hasrat untuk melakukan sesuatu di sana." Wood sebelumnya menjelaskan Cosworth tidak mungkin berdiri sendiri untuk kembali ke F1 sebagai pemasok mesin, mereka membutuhkan rekanan seperti Aston Martin dan Ilmor, yang merupakan opsi yang lebih realistis.
"Tentu, Cosworth sepenuhnya independen, dan kami perlu menguntungkan sebagai penyewa nomor satu kita," tambah Wood. "Ini tidak seperti saat kami dimiliki oleh Ford sebagai pusat biaya untuk menempatkan Jaguar di F1. Segalanya harus menguntungkan, dan tentu lebih mudah untuk melakukannya jika Anda berbagi biaya dengan pihak lain.
"Sebagai perusahaan, kami besar dengan berkompetisi dengan satu sama lain dalam banyak hal. Tapi saya pikir kami semua menyadari itu mungkin kepentingan setiap orang, dan mungkin tidak ada satu individu pun yang dapat melakukannya sendiri."
Sementara detail regulasi dari mesin 2021 belum selesai, Wood pemistis akan mampu meluncurkan mesin pada 2021. Menurutnya, mesin mereka baru siap paling cepat di 2022 jika bekerja secara independen.
"Kami harus merekrut banyak staff tambahan, dan akan ada infrastruktur yang perlu kami tingkatkan. Itu sendiri akan menghabiskan waktu satu tahun, jadi kenyataanya 2021 bisa menjadi 2022," jelas Wood.
"Mungkin bukan itu yang diinginkan semua orang, namun itu tetap lebih baik dari tidak memiliki diskusi sama sekali. "Pandangan kami adalah itu akan menjadi investasi besar bagi siapapun yang ingin melakukannya, dan mungkin tidak realistis untuk menyelesaikan semuanya pada tahun 2021.
"Tapi itu tidak membuat kami harus melupakannya, itu hanya membuat kami berpikir bagaimana [target di] 2022 akan berhasil." Kubu Aston Martin sudah dimintai komentar terkait rencana kerja sama tersebut, namun belum memberikan jawaban. [yus/timBX]