APR 04, 2020@12:00 WIB | 869 Views
McLaren telah menjadi tim Formula 1 pertama yang menempatkan stafnya pada cuti selama krisis virus corona dengan duo pembalap Carlos Sainz dan Lando Norris menerima pemotongan gaji.
Beberapa anggota tenaga kerja McLaren sekarang akan menjalani cuti yang diberlakukan oleh tim. Sementara mereka yang tetap bekerja akan mengalami pengurangan gaji. Sainz dan Norris setuju untuk mengambil pengurangan gaji yang sama dengan anggota staf lainnya.
Pemotongan gaji berlaku untuk semua karyawan yang belum diberikan cuti, termasuk CEO Zak Brown dan anggota senior tim manajemen McLaren lainnya.
Tim F1 sedang mendiskusikan cara terbaik untuk melindungi diri mereka sendiri di tengah pandemi COVID-19 yang sedang berlangsung, dengan kekhawatiran yang meningkat tentang bagaimana tim akan terpengaruh secara finansial oleh ketidakpastian yang ditimbulkan.
Kemudian McLaren memutuskan untuk bertindak dengan menjadi tim pertama yang mengambil langkah dalam upaya melindungi pekerjaan staf dalam jangka pendek.
Sementara McLaren tidak mengungkapkan jumlah pasti staf yang telah diberikan cuti, tim mengkonfirmasi bahwa mereka telah memulai proses di seluruh perusahaan.
"Grup McLaren untuk sementara waktu meninggalkan sejumlah karyawan sebagai bagian dari langkah-langkah pemotongan biaya yang lebih luas karena dampak pandemi Covid-19 pada bisnisnya," kata juru bicara McLaren.
"Langkah-langkah ini difokuskan pada melindungi pekerjaan dalam jangka pendek untuk memastikan karyawan kami kembali ke pekerjaan penuh waktu saat ekonomi pulih."
Langkah ini dilakukan setelah pemerintah Inggris memperkenalkan skema retensi pekerjaan virus corona yang memungkinkan perusahaan untuk mengklaim hibah yang mencakup 80% dari upah pekerja kasar hingga £ 2.500 per bulan.
Tidak ada tim lain yang berbasis di Inggris yang mengumumkan tindakan serupa, dengan ketujuh tim Inggris saat ini menanggapi panggilan pemerintah untuk membantu mengembangkan dan memproduksi peralatan medis yang menyelamatkan jiwa termasuk ventilator di tengah kekurangan peralatan utama.
Tim saat ini mengamati periode penutupan tiga minggu yang fleksibel karena masalah yang disebabkan oleh pandemi coronavirus, yang telah mengakibatkan awal yang tertunda pada musim 2020, dengan delapan balapan pembuka ditunda atau dibatalkan.
Belum jelas kapan musim ini bisa mulai dilangsungkan, meskipun para pejabat F1 masih berharap untuk dapat menggelar kejuaraan dunia sebanyak 15-18 putaran. [Ade/Asl/timBX]
