AUG 23, 2020@08:00 WIB | 1,129 Views
Merupakan seorang pria yang disegani, Fernando Alonso akhirnya kembali ke Formula 1 untuk tahun 2021 bersama tim Renault dan siap untuk menunjukkan kemampuan terbaik. Namun pertanyaan terbesarnya masih tetap ada, bisakah dia mencetak kemenangan pertamanya dalam 8 tahun bersama tim asal Prancis?
Sementara jawaban atas pertanyaan ini bergantung pada kinerja mesin Renault untuk 2021, ada fakta menarik dari sosok Alonso selama berkarir di F1 dan akan menjadi pertanyaan menarik tentang bagaimana performanya tahun depan.
Selama 16 tahun di Formula 1, Alonso telah menjadi pembalap dominan di media, pertama kali ditunjukkan di tahun-tahun awal ketika ia menjadi pembalap termuda yang meraih pole position dan memenangkan Grand Prix pada tahun 2003.
Berbekal mesin Renault yang memiliki performa mengesankan, Alonso kemudian memberi tantangan kepada Michael Schumacher, dan pada gilirannya dinobatkan sebagai juara pada tahun 2005, yang akan diulanginya pada tahun berikutnya.
Setelah merebut gelar pada 2006, Alonso menjadi juara dunia ganda termuda dalam cabang olahraga tersebut, rekor yang tidak dipecahkan hingga Sebastian Vettel melakukannya di awal 2010-an.
Dianggap sebagai salah satu pembalap terhebat dalam sejarah, 32 kemenangannya menempatkannya di urutan keenam dalam daftar sepanjang masa, sementara dia juga berada di urutan keenam dalam podium sepanjang masa dengan 97.
Dan dalam hal start, Alonso telah mencetak 311 yang mengesankan, dengan hanya Rubens Barrichello dan Kimi Raikkonen di depan pria asal Spanyol itu.
Dia juga nyaris meraih tiga gelar juara berikutnya, dalam tahun pertamanya bersama McLaren pada 2007 dan selama membela di Ferrari pada 2010 dan 2012.
Performa Alonso yang luar biasa dengan Ferrari yang sedang dalam kondisi buruk membuatnya mendapatkan pujian dan pengakuan yang membuatnya dipandang lebih tinggi daripada rekan-rekannya dalam hal reputasi dan kemampuan.
Setelah waktunya di skuad Maranello, Alonso kembali ke McLaren tetapi disambut dengan mobil yang tidak kompetitif dan tidak ambisius yang pada akhirnya membuatnya hengkang dari olahraga tersebut.
Dia kemudian pindah ke dunia balap ketahanan, mendapatkan kesuksesan langsung setelah memenangkan World Endurance Championship 2018, termasuk Le Mans 24 Hours di 2018 dan 2019. Dia juga menyelesaikan tempat ke-13 pada debutnya di Reli Dakar tahun lalu.
Meskipun, pujian tidak berhenti sampai di situ, dimana Alonso terpilih sebagai Rookie of the Year Indianapolis 500 di tahun 2017 dan dua kali dilantik untuk Hall of Fame FIA untuk Formula 1 & Word Endurance Racing.
Kembalinya ke tim Formula 1 untuk Renault membuatnya menjadi pembalap pertama dalam sejarah F1 yang memiliki tiga tugas terpisah dengan satu tim F1, setelah membalap untuk skuad Enstone antara 2003-2006, 2008-2009 dan sekarang dari 2021 dan seterusnya.
Sebelum kembali ke F1 tahun depan, Alonso menghadapi tantangan terbesar berikutnya yaitu Indy 500, yang akan menjadi kesempatan terakhirnya selama beberapa tahun untuk mencoba menyelesaikan Triple Crown. [dhe/asl/timBX] berbagai sumber