JUL 06, 2021@15:00 WIB | 812 Views
Pierre Gasly mengatakan dia dan timnya perlu mengganti strategi karena merasa Grand Prix F1 Austria harusnya mendapat hasil yang leih baik.
Driver asal Perancis itu menuju ke balapan dengan harapan mencetak poin setelah start dari posisi keenam dengan kinerja kualifikasi yang luar biasa. Namun, hasil akhir menunjukkan bahwa dia merosot ke posisi sembilan saat mencapai garis finish.
Alasannya, dibuat keputusan untuk memulai balapan dengan ban kompon paling lembut dan berkomitmen untuk menggunakan strategi two-stop.
“Kami kira akan mendapat manfaat lebih dari two-stop ini, dan ternyata itu tidak ideal,” katanya. “Melihat Aston Martin dengan strategi yang sama, melihat Yuki (Tsunoda) dan saya sendiri, sepertinya kami sedikit kesulitan. Tapi kami masih sangat dekat dengan Ferrari.
“Kami harus menetapkan komitmen pada Jumat malam. Kami tidak merasa memiliki kecepatan untuk melakukannya. Dalam hal strategi, kami perlu melihat angka dan melihat pendekatan pada akhir pekan.
“Tetapi McLaren berhasil, Daniel (Ricciardo) mulai dari P13, berhasil kembali dengan cukup baik dengan one-stop. Jadi ada beberapa hal positif untuk melakukan one-stop, tetapi kami harus mengubahnya.
“Setelah lima lap, saya benar-benar kesulitan dengan bagian belakang. Saya mencoba untuk bertahan tapi itu bukan ban untuk balapan, itulah sebabnya kami mengganti ban dengan kompon yang lebih keras di awal.”
Beberapa hal mungkin tidak berjalan sempurna untuk Gasly, tetapi dia setidaknya melakukan sesuatu yang jauh lebih baik daripada Yuki Tsunoda sebagai rekan tim.
Start dari posisi tujuh, driver asal Jepang itu merosot dan gagal masuk 10 besar. Dia mengakui hari balapan akan lebih sulit, tetapi kecepatannya menunjukkan sesuatu yang jauh lebih buruk.
"Kualifikasi bagus tapi kecepatan balapannya mengerikan," katanya. “Jadi kami harus menganalisis penyebabnya. Saya tahu akan sulit tapi tidak menyangka seburuk itu.” [dhe/asl/timBX] berbagai sumber