SEP 15, 2020@08:00 WIB | 1,028 Views
Mitra Mercedes, Ineos, telah dikaitkan dengan kepemilikan saham di tim Formula 1, tetapi pengambilalihan penuh tim itu tampaknya tidak mungkin terjadi.
Eddie Jordan yang merupakan mantan bos grand prix memicu spekulasi tentang langkah tersebut dalam sebuah wawancara dengan Mail pada hari Minggu (13/9/2020), ketika dia mengungkapkan bahwa Ineos dan CEO-nya akan meluncurkan pembelian tim Mercedes F1 senilai 700 juta paun.
Jordan mengatakan: "Kepemilikan tim akan diambil alih oleh Sir Jim Ratcliffe dan Ineos. Nama Ineos sudah ada di samping mobil dan mereka memiliki kemitraan teknologi ini, jadi ini jalan keluar yang bagus untuk Mercedes.
"Tim akan dinamai Ineos tetapi masih akan dijalankan dari pabrik di Brackley dan Mercedes akan mempertahankan 30% saham di dalamnya. Itu tidak akan dikenal sebagai Mercedes lagi dan Toto Wolff (kepala tim) tidak akan lagi bertanggung jawab."
Situasi dramatis Mercedes semacam itu dipahami tak mungkin terjadi, dengan pabrikan mobil Jerman tersebut menjelaskan dalam beberapa bulan terakhir mereka berkomitmen penuh untuk tetap di F1 sebagai tim kerja untuk tahun-tahun berikutnya.
Namun, yang tidak bisa dikesampingkan adalah Ineos meningkatkan keterlibatannya dalam tim dengan membeli kepemilikan saham di belakangnya, dengan menjadi sponsor utama dan mitra teknis awal tahun ini.
Mercedes masih belum memutuskan apa yang akan terjadi pada 10% saham milik Niki Lauda, bisa jadi Ineos turun tangan dan membeli untuk perkuat komitmennya.
Selain itu, bukan tidak mungkin Mercedes (yang menguasai 60% tim) atau Wolff (yang menguasai 30%) juga bisa menjual sebagian ekuitasnya. Namun Mercedes menolak untuk merinci apakah skenario seperti itu bisa terjadi atau tidak.
Hal itu ditegaskan oleh seorang juru bicara: "Kami meminta pengertian Anda bahwa kami tidak mengomentari rumor dan spekulasi."
Mengenai masa depan Wolff, pria berkebangsaan Austria itu diharapkan segera mengonfirmasi bahwa ia pindah ke peran yang direvisi dalam tim, karena ia ingin mengubah ruang lingkup tanggung jawabnya sebagai kepala tim.
Pekan lalu, Wolff mengakui bahwa menjalankan tim selama delapan tahun cukup menyulitkan, "Saya mencintai tim ini dan saya sangat cocok dengan (CEO Mercedes) Ola Kallenius," kata Wolff. "Saya pikir ini adalah tempat saya. Hanya saja delapan tahun di tim ini sebagai kepala tim mengambil korban, dan ini adalah sesuatu yang saya renungkan." [dhe/asl/timBX] berbagai sumber