JUN 19, 2020@14:00 WIB | 1,056 Views
Jamie Chadwick ingin menjadi pembalap wanita pertama di Formula 1 setelah tahun 1970-an dan menargetkan lolos untuk seri tersebut ‘pada tahun 2023 atau 2024’ setelah mendapatkan dukungan besar.
Juara W Series 2019 itu menandatangani kesepakatan dengan Prema Powerteam untuk mengikuti kejuaraan regional Eropa pada musim ini.
Chadwick juga telah memperoleh dukungan finansial yang signifikan dari pendiri sekaligus jutawan David Roder Carsin setelah tampil mengesankan selama uji coba dengan mobil yang dikembangkan oleh Rodin di Selandia Baru pada Maret lalu.
Pembalap Inggris berusia 22 tahun, yang ada di jajaran tim Williams F1 sebagai pembalap pengembangan, berharap ada keselarasan dalam upaya menjadi pembalap wanita pertama yang bersaing dalam grand prix sejak Lella Lombardi pada tahun 1976.
"Ini benar-benar mimpi yang menjadi kenyataan," kata Chadwick, dikutip oleh BBC. "Jika saya memiliki anggaran yang lebih kecil, saya tidak bisa balapan dengan tim papan atas seperti Prema dan memberi diri saya peluang terbaik untuk tampil dan berada di F1.
"Hal yang menakutkan dengan motorsport adalah dukungan finansial yang diperlukan. Ini jumlah yang besar, tetapi sangat menyenangkan telah diberi kesempatan untuk melakukannya dengan Prema.
"Misalnya untuk membalap di Formula 3, Anda melihat dua kali lipat dari yang saya dapatkan dalam hadiah uang W Series.”
"Ini adalah momen paling menyenangkan dalam karir saya, dan memberi saya keamanan dan struktur," tambahnya. "Setiap tahun saya berlomba, saya selalu memiliki ketidakpastian tentang apa yang bisa dilakukan tahun berikutnya, tetapi sekarang saya memiliki struktur dan dukungan, dan saya dapat fokus untuk melakukan yang terbaik."
Chadwick bergabung dengan tiga prospek Ferrari Driver Academy di jajaran Prema, termasuk Arthur Leclerc. Ia akan memacu mesin dengan spesifikasi yang sama dengan yang ia kemudikan dalam perjalanannya ke peringkat keempat pada seri Asian Formula 3 2019-2020.
Dan Rodin Dicker menggambarkan Chadwick sebagai ‘bakat luar biasa’ dan yakin dengan kemampuannya untuk mencapai F1. “Filosofi di Rodin Cars adalah membuat mobil yang luar biasa, yang membutuhkan tim yang luar biasa di belakangnya,” jelasnya.
"Jamie adalah pembalap berbakat. Kami mengambil pandangan jangka panjang tentang hal ini dalam mendukung perjalanannya saat dia menuju F1.
"Kami ingin melihat Jamie berkembang dan mengasah kemampuannya sebagai pembalap kelas dunia di panggung global dan dia bergabung dengan keluarga Rodin karena saya percaya dia memiliki keterampilan yang dibutuhkan untuk berkontribusi pada pengembangan FZERO.” [dhe/asl/timBX] berbagai sumber