AUG 19, 2022@09:00 WIB | 637 Views
Badan pengawas olahraga motorsport, FIA, baru-baru ini menyelesaikan peraturan terbaru untuk F1 yang dikatakan akan berlaku mulai musim 2026.
Ini adalah perubahan besar pada peraturan F1 sejak tahun 2014, ketika era hybrid V6 saat ini diperkenalkan. FIA kali ini berfokus pada pengurangan emisi karbon dan biaya untuk membuat F1 menarik bagi pendatang baru.
Aturan baru ini akan mengadopsi 100% bahan bakar berkelanjutan yang sintesis. F1 ingin mengembangkan bahan bakar berkelanjutan ini, bekerja sama dengan mitra seperti Aramco, perusahaan minyak nasional Arab Saudi dan sponsor utama F1.
Adopsi bahan bakar berkelanjutan 100% adalah sesuatu yang sedang dilakukan oleh Volkswagen Group, yang berencana untuk memasukkan merek Audi dan Porsche di F1. Baik Audi dan Porsche terlibat dalam diskusi seputar aturan unit daya baru, dan Porsche sudah menjadi pendukung utama bahan bakar sintetis.
Meski belum dikonfirmasi, Porsche dikabarkan akan bermitra dengan Red Bull Racing (RBR) dengan membeli 50% saham RBR. Audi sendiri dirumorkan sedang bernegosiasi dengan Sauber setelah upaya yang gagal untuk membeli McLaren.
Mengenai aturan terbaru ini, mesin V6 hybrid yang digunakan saat ini akan dibuat lebih sederhana dengan membuang komponen MGU-H yang digunakan untuk memulihkan energi yang terbuang oleh knalpot ke generator listrik. Perubahan aturan selanjutnya adalah pembatasan biaya untuk komponen pembakaran internal, serta pengurangan waktu dyno dan batas tiga unit daya per mobil, per musim.
“Pengenalan teknologi PU canggih bersama dengan bahan bakar berkelanjutan sintetis sejalan dengan tujuan kami memberikan manfaat bagi pengguna mobil jalan raya dan memenuhi tujuan kami untuk menjadi nol karbon pada tahun 2030,” ujar Mohammed Ben Sulayem, presiden FIA, dalam sebuah pernyataan. [fdlh/timBX] berbagai sumber