DEC 08, 2019@16:00 WIB | 1,154 Views
Racing Point bisa menjadi mitra baru Aston Martin saat Lawrence Stroll (pemilik tim) mengincar investasi dari produsen mobil mewah.
Menurut laporan beberapa media, miliarder berusia 60 tahun (Lawrence Stroll) yang memimpin konsorsium ketika mengambil alih Force India tahun lalu, sedang mempertimbangkan kesepakatan besar berikutnya untuk kendaraan roda empat.
Stroll membangun kekayaannya (diperkirakan senilai 2,5 miliar dolar) di dunia fashion, berinvestasi dalam merek-merek terkenal seperti Tommy Hilfiger dan Michael Kors, tetapi hasrat pria kelahiran Kanada itu terhadap mobil dicatat dengan baik dan memicu upaya bisnisnya di dunia Formula 1, pertama sebagai sponsor dan kemudian sebagai pemilik tim.
Laporan terakhir menunjukkan Stroll Sr telah mengumpulkan sekelompok investor yang dapat mengambil saham pengendali di Aston Martin dan mengarahkan perusahaan otomotif ke masa depan yang lebih luas.
Seandainya rencana seperti itu terwujud pasti akan menyebabkan Aston Martin bergabung dengan Racing Point di Formula 1. Kemitraan ini akan membuat bisnis yang sempurna karena kedua perusahaan tersebut akan berada di bawah payung yang sama.
Selanjutnya, Aston Martin saat ini menikmati kerja sama teknis dengan Mercedes yang memperkuat pengisi daya Racing Point di F1.
Kemitraan antara Racing Point dan Aston Martin akan mengakhiri hubungan yang terakhir dengan Red Bull Racing. Namun pertanyaan akan tetap pada program masa depan hypercar WEC Aston yang sudah memiliki jadwal dalam kaitannya dengan departemen teknik RBR.
Ketika ditemui awak media untuk mengonfirmasi kabar terakhir tersebut, Lawrence Stroll pun mengaku ingin mengembangkan tim yang ada sekarang ini dengan kerja sama potensial untuk masa depan, terlebih lagi jelang berlakunya peraturan 2021.
“Tentu saja kita semua menginginkan yang terbaik untuk tim ini (Racing Point),” kata pria asal Kanada tersebut. “Kita ingin berbuat sesuatu sebelum peraturan baru diberlakukan.
“Kerja sama penting lainnya akan jadi tujuan, kita ingin memastikan bahwa tim ini siap untuk bersaing, tidak hanya di lini tengah, tapi tiga besar adalah target di masa depan. Kita akan lihat kelanjutannya.”[ade/hsn/timBX]