JAN 06, 2020@18:00 WIB | 881 Views
Ketua Formula 1, Chase Carey, mengatakan bahwa setiap tim baru harus punya strategi bisnis yang kuat untuk semua pihak yang terlibat ketika olahraga tersebut menyeleksi calon peserta.
Presiden FIA Jean Todt sangat ingin melihat grid F1 berkembang menjadi 12 tim, tetapi menerima tim baru tidak dapat dilakukan jika tidak dapat menjamin keberlangsungan olahraga ini. F1 ingin menghindari terulangnya kegagalan pengembangan pada 2010. Ketika itu Lotus Racing, Virgin Racing dan HRT bergabung dan bangkrut delapan tahun berikutnya.
Menjelang akhir tahun lalu, banyak berita tentang calon tim baru F1, termasuk pengajuan resmi dari skuad Formula 2 Campos Racing untuk pindah ke kelas utama yang awalnya bernama Manor dan Sauber F1. Pascal Wehrlein dan Alex Palou menjadi pebalap potensial untuk tim itu.
Saat berbicara bersama Todt di Grand Prix Abu Dhabi, Carey (CEO F1) memperjelas pemegang hak komersial Liberty Media terbuka untuk menyambut tim-tim baru dalam olahraga itu. Namun hanya tim yang punya rencana bisnis yang berkelanjutan dan tidak hanya mengejar semangat.
“Saya pikir salah satu prioritas utama kami adalah menjadikan dan memiliki tim bisnis yang lebih baik. Tujuan utama kami adalah untuk membuat balapan yang lebih baik, kompetisi yang lebih baik dan aksi serta drama yang lebih baik dan lebih tidak terduga. Prioritas utama kedua adalah menjadikannya bisnis yang menarik bagi orang lain,” kata Carey.
“Kami berbicara tentang tim potensial, tetapi sebagian besar orang yang berbicara dengan saya di awal adalah keinginan untuk melihat aturan yang menyediakan kerangka kerja model bisnis yang lebih sehat.
“Tingkat distribusi dana hadiah yang lebih adil, dan disiplin dalam biaya olahraga untuk menjadikannya lebih baik. Seberapa baik Anda membelanjakan uang Anda, bukan seberapa banyak yang Anda belanjakan. Kami pikir prinsip-prinsip itu akan membantu hadirnya tim [yang lebih banyak] seperti dalam olahraga lain yang akan memiliki nilai waralaba.
“Memiliki tim merupakan proposisi bisnis yang bagus, bukan hanya mengejar hasrat. Jelas banyak dari tim-tim ini memiliki bisnis dan manfaat yang lebih besar yang melampaui harapan tim di trek, seperti nilai promosi dan nilai penandaan merek. Tetapi kami ingin menjadikannya bisnis yang lebih baik dan prioritas kami adalah bahwa kami menginginkan tim yang sehat dan lebih berkualitas daripada kuantitas.”[Ade/Hsn/timBX]