JUL 17, 2024@20:30 WIB | 188 Views
Event Dragbike salah satu event sport paling hype di Indonesia saat ini. Setiap minggu tim-tim besar maupun tim privateer saling beradu kompetisi siapa yang terbaik. Kesiapan teknis, setting motor, data-data pembanding menjadi faktor paling menentukan bagaimana sebuah motor drag itu layak atau tidak bertanding disebuah kompetisi.
Mekanik bekerja siang dan malam mementukan titik dimana motor-motor garapan mereka siap turun di kelas masing-masing. Satu hal yang juga tidak penting bagaimana motor tersebut menggunakan ban yang sesuai dengan kebutuhan para dragster.
Lintasan lurus 201m, 402m dan 500m bergantung bagaimana sebuah motor diriset untuk tanding di kelas tersebut. Skill setiap dragster paling ditentukan, bagaimana dia mampu mengunci start dengan baik. Indikator Reaction Time (RT) setiap dragster bisa dibawah 1/2 detik. Dan itu membutuhkan teknis yang tidak mudah, terkait suhu ban, traksi ban dan tentunya pilihan ban yang baik.
PT. Suryaraya Rubberindo Industries (SRI) memperkenalkan sebuah ban untuk drag bike dengan nama Draxstar. Secara profil ban lebih mengotak, dan kemampuannya mendekati ban-ban kompetitor tim besar. Paling menentukan Draxstar memiliki kestabilan saat dragster melesat dari garis start hingga menuju 50 meter pertama. Feel dan traksi yang mantab membuat nyaman baik saat start hingga high speed di sepanjang lintasan.
Ban ini dikembangkan dengan pola kembangan tipis untuk memaksimalkan grip, mempercepat panas ban serta membantu pembuangan air ketika trek basah. Selain itu, pattern juga disebut-sebut cocok untuk kondisi trek basah dan kering.
Untuk compound sendiri menggunakna jenis soft. Sama seperti ban-ban FDR lainnya, Draxstar juga dilabeli tanda TWI. Tujuannya untuk lebih mudah mengetahui tingkat keausan ban, sehingga keausan ban lebih cepat terdeteksi.
Sudah banyak prestasi yang diraih oleh ban FDR Draxstar di berbagai ajang balap trek lurus. Salah satu yang membuktikannya adalah Dimas Febriano atau yang akrab disapa Dhimas Praci Indonesia, mekanik yang mengawal beberapa tim seperti Djayanta SCS dan STN Factory.
"Sejak tahun lalu saya sudah mengandalkan ban FDR Draxstar. Banyak kelebihan yang saya rasakan saat memakai ban ini, untuk tekanan angin bisa lebih tinggi dua psi, biasanya kita di angka 17 psi. Otomatis jalannya motor jadi lebih ringan, untuk momen start juga bagus, tidak ada kendala," buka Dhimas.
Menurutnya, dengan menggunakan ban FDR Draxstar, juga meningkatkan kepercayaan diri sang joki. "Yang jelas feeling pembalap jadi lebih PD (percaya diri). Untuk performa bannya sendiri sangat bagus," sambung Dhimas.
Bukti beberapa raihan sukses FDR Draxstar antara lain di event Putaran 2 IDW 2023 di Wonosari dengan menjadi juara 2 Kelas Bebek 4T TU 200cc Sleep Engine R Std. Lalu di Putaran 2 IDW 2024 di Wonosari dengan menjadi juara 1 Kelas DB09 Bebek 4T TU 200cc Sleep Engine Rangka STD Pemula (130 Kg).
FDR Draxstar baru tersedia satu ukuran saja, yakni 60/80 ring 17 inci dengan harga Rp. 355 ribu (HET).[Ahs/timBX]