OCT 30, 2019@11:00 WIB | 2,364 Views
Ferrari baru saja meluncurkan versi terbaru dari seri 488 GT3 EVO 2020, yang akan mengisi kelas balap GT Championship pada 2020 nanti. Peluncuran tersebut berlangsung pada the Ferrari Finali Mondiali di Mugello, sebagai kelanjutan dari varian paling sukses dari klan kuda jingkrak ini. Pasalnya varian EVO ini merupakan racikan dari pengalaman selama balap di sirkuit dan masukan dari tim-tim pengguna 488 GT3.
Sektor aerodinamika, dinamisasi kendaraan, ergonomi, keselamatan, dan reliability menjadi main fokus dari pengembangan mobil ini. Semuanya tentu sesuai dengan limit tenaga, efisiensi dan aerodinamika serta performance mengikuti pakem dari FIA.
Para engineer telah mengasah aerodinamika 488 GT3 Evo 2020 guna meningkatkan stabilitas mobil dengan desain front end yang baru terbukti memberikan kontribusi yang signifikan. Hal itu dibuktikan dengan tes selama 18.000 jam dan simulasi melalui wind tunnel testing, termasuk keputusan menggunakan desain bumper baru yang lebih kecil dibawah lampu depan.
Seperti halnya penambahan flicks menjadi tambahan downforce, membuat mobil lebih stabil tanpa mengubah keseimbangan aerodinamika, dan pengaruh vanes yang menjadi bagian dari splitter.
Sektor aerodinamika juga dikembangkan pada bagian depan 488 GT3, mencakup vent pada atas wings, dan bagian pintu yang lebih runcing sehingga memudahkan flow udara. Begitu pula dengan vent pada bagian sayap belakang yang didesain ulang.
Wheelbase lebih panjang, seperti 488 GTE, untuk mengurangi keausan, mengoptimalkan penggunaan ban, dan sebagai konversi dari GT3 ke GTE. Fokus yang tidak boleh lepas adalah mengurangi berat mobil untuk tetap mempertahankan balance of performance, sehingga menurunkan gravitasi. Termasuk bagian vehicle dynamic controls, mencakup kontrol traksi dan ABS yang sudah dioptimalkan.
Hanya saja, Ferrari tidak memberikan tambahan power pada mesin V8 twin turbo, dengan silinder head berangle 90 derajat, dan tidak ada komponen modifikasi. Namun pembaharuan lebih pada sistem manajemen engine untuk keandalan dan menjamin lebih halus, serta torsi yang lebih presisi.
Kita tahu, endurance racing telah berkembang menjadi sprint racing. Dan itu menuntut perubahan kokpit, dengan penggunakan sabelt bagian dari GT3 dan GTE yang 2,4 kg lebih ringan tentunya. Nah bagi konsumen yang ingin turun di kelas 24 hours atau endurance, ada setingan khusus, seperti bumper depan dengan lampu tambhana, quick fill coupling untuk oli mesin dan pendinging, kopling berbahan serat karbon, dan kaliper yang diadopsi dari kelas GTE.
Fitur opsional mencakup sensor pada cairan pendingin dan pengisian bahan bakar dengan warning lights, dan lampu utama 4500 lumen LED dari tipe Le Mans.[Ahs/timBX]