MAR 25, 2025@11:00 WIB | 74 Views
Saat Lewis Hamilton mendominasi Formula 1 bersama Mercedes, ia menyatakan minatnya untuk mengembangkan edisi khusus AMG One. Namun, itu terjadi pada tahun 2019, dan belum ada kabar sejak saat itu mengenai versi khusus dari hypercar bertenaga Formula 1 tersebut. Kini menjadi pembalap Ferrari, juara F1 tujuh kali itu sekali lagi bersemangat untuk berkolaborasi dalam mobil yang legal di jalan raya, kali ini mengusung nama Kuda Jingkrak. Ia bahkan telah memberinya nama: F44.
Motorsport.com mengutip Hamilton yang mengatakan bahwa ia ingin membantu mengembangkan Ferrari versi jalan raya yang memberi penghormatan kepada F40. Menciptakan penerus yang layak bagi mobil super ikonik itu bukanlah hal yang mudah, bukan hanya karena signifikansinya dalam garis keturunan Ferrari. F40 yang legendaris adalah model terakhir yang disetujui secara pribadi oleh Enzo Ferrari sebelum ia meninggal pada tahun 1988, setahun setelah debutnya.
"Salah satu hal yang benar-benar ingin saya lakukan adalah mendesain Ferrari. Saya ingin membuat F44. Model dasar F40, dengan transmisi manual. Itulah yang akan saya kerjakan selama beberapa tahun ke depan," papar Hamilton.
Tidak mengherankan jika ia memilih F40. Pada hari resmi pertamanya di Ferrari, pembalap Inggris itu berpose di samping mesin bertenaga V8 di Maranello. Bahkan sebelum pindah tim, Hamilton telah membangun koleksi Ferrari yang mengesankan dengan uang hasil jerih payahnya, termasuk 599 GTO dan LaFerrari, beserta versi convertible (Aperta). Meskipun F40 saat ini tidak ada di garasinya, rival McLaren Lando Norris dilaporkan memiliki satu dari 1.311 contoh yang diproduksi antara tahun 1987 dan 1992.
Meskipun ide Hamilton mungkin tampak seperti angan-angan belaka, laporan menunjukkan Ferrari benar-benar mempertimbangkan untuk menghidupkan kembali F40. November lalu, majalah Top Gear mengklaim mobil itu dapat bergabung dengan seri "Icona" yang sangat eksklusif bersama Monza SP1/SP2 dan Daytona SP3. Rumor mengatakan bahwa mobil itu akan didasarkan pada LaFerrari lama, bukan F80 baru, dan akan menghilangkan komponen hibrida dari mesin V-12-nya.
Sementara itu, Hamilton punya masalah yang lebih besar. Musim debutnya bersama Ferrari tidak dimulai dengan baik. Ia finis di posisi kesepuluh di Australia dan keenam di Grand Prix China akhir pekan lalu. Lebih buruk lagi, ia didiskualifikasi setelah balapan kemarin ketika pengawas menemukan keausan berlebihan di bagian kolong belakang mobilnya.
Pembalap berusia 40 tahun itu harus terlebih dahulu menjadi kompetitif di SF-25 sebelum menemukan waktu untuk mengerjakan proyek sampingan. (ibd/timBX)
