AUG 04, 2021@12:00 WIB | 1,066 Views
Ketua sekaligus penjabat kepala eksekutif Ferrari, John Elkann, mengatakan produsen mobil berbasis Italia itu menyambut baik pergeseran industri yang sedang berlangsung ke kendaraan listrik.
Uni Eropa baru-baru ini mengusulkan larangan penjualan mobil berbahan bakar bensin dan diesel baru mulai tahun 2035 untuk memerangi dampak perubahan iklim. Sementara Ferrari memproduksi beberapa mesin pembakaran internal yang paling berfokus pada kinerja di pasar, Elkann tampaknya tidak peduli dengan dunia elektrifikasi.
“Kami melihat peraturan itu disambut baik,” katanya saat berbicara dengan para analis awal pekan ini. “Peluang yang ditetapkan oleh elektrifikasi, elektronik dan teknologi lain yang tersedia akan memungkinkan kami membuat produk yang lebih berbeda dan unik.”
Ferrari berencana untuk meluncurkan kendaraan listrik pertamanya pada tahun 2025 dan telah mulai menggemparkan model lain dalam jajarannya, termasuk SF90 Stradale dan Ferrari 296 GTB yang serba baru.
Elkann menambahkan bahwa salah satu tugas berikutnya untuk kepala eksekutif Benedetto Vigna adalah menjalin kemitraan baru untuk membantu peralihan Ferrari ke kendaraan listrik, seperti yang diinformasikan Reuters.
“Kami percaya bahwa di dalam industri dan yang lebih penting, di luar industri kami, kami akan mendapat banyak manfaat dari kemitraan dan program bersama,” tambah Elkann.
Ferrari belum mengungkapkan seperti apa bentuk kendaraan listrik pertamanya, tetapi kemungkinan akan menawarkan jenis kinerja supercar yang banyak diharapkan orang dari pabrikan mobil.
Mungkin juga ada beberapa kesamaan dengan Maserati MC20, yang saat ini hanya dijual sebagai model ICE tetapi nanti dalam proses produksinya juga akan tersedia sebagai EV (kendaraan listrik).[dhe/shf/timBX]