FEB 07, 2025@15:30 WIB | 135 Views
Ford mengatakan pihaknya sedang mengembangkan kendaraan listrik dengan jangkauan lebih luas untuk membuat kendaraan listrik lebih terjangkau di segmen yang lebih besar, setelah mengalami penurunan penjualan kendaraan listrik global tahun lalu.
CEO Ford Jim Farley mengonfirmasi bahwa perusahaan sedang mengembangkan platform SUV dan pikap yang dirancang untuk kendaraan listrik pemanjang jangkauan (REx), tanpa memberikan tanggal peluncuran.
Kendaraan REx seperti LEVC TX berbeda dari hibrida plug-in karena mesin pembakaran tidak terhubung ke roda tetapi terhubung ke generator yang menggerakkan motor listrik atau mengisi ulang baterai.
Merujuk wawancara dengan pemilik REx yang dibuat oleh Li Auto, Farley menjelaskan, Ford telah mengukir pasar subtansial di arena SUV Premium di Tiongkok berdasarkan teknologi tersebut “Kami benar-benar terkesan bahwa para pelanggan menganggap kendaraan ini sebagai EV,” kata Farley dalam laporan laba rugi perusahaan pada tanggal 5 Februari.
“Mereka tidak menganggapnya sebagai hibrida atau hibrida plug-in. Mereka menggunakan 95% sebagai kendaraan listrik dan mereka mengisi dayanya setiap malam,” tambahnya.
Penjualan kendaraan listrik Ford turun 9% secara global pada tahun 2024 menjadi 105.000 unit meskipun Explorer dan Capri telah diluncurkan di Eropa tahun lalu, menurut data perusahaan.
Sementara itu, pendapatan yang dihasilkan oleh divisi Model E Ford, yang bertanggung jawab atas kendaraan listrik, turun 35% karena terpaksa menawarkan diskon, terutama untuk SUV Mustang Mach-E dan truk pikap F-150 Lightning di pasar AS. Model E kehilangan 5,08 miliar dolar AS (Rp 82,7 triliunan) tahun lalu karena menghabiskan lebih banyak uang daripada yang diperolehnya untuk mengembangkan model baru.
Farley mengakui bahwa pelanggan ritel kendaraan besar di AS masih enggan beralih ke kendaraan listrik, bahkan sebelum terpilihnya Donald Trump, yang skeptis terhadap kendaraan listrik, sebagai presiden. "Masalah ekonomi tidak dapat dipecahkan," kata Farley. "Kendaraan ini memiliki aerodinamika yang lebih buruk dan sangat berat, yang berarti baterainya sangat besar dan mahal,” terangnya.
Peralihan ke RExs di segmen ini akan membantu menurunkan harga, kata Farley. “Bagi pelanggan, Anda dapat membeli kendaraan listrik yang sepenuhnya sebanding dengan kendaraan ICE dalam hal biaya,” katanya. “Karena tidak ada transmisi, tidak ada roda gigi, tidak ada driveline, tidak ada as roda ganda, tidak ada powertrain ganda, investasi tambahan untuk memasang mesin pembakaran itu sangat minimal bagi pelanggan,” terangnya.
Saat ini, satu-satunya model REx yang tersedia untuk pembeli di Inggris adalah Mazda MX-30 R-EV , yang mengemas paket baterai 17,8 kWh dengan mesin bensin rotary 830cc. (ibd/timBX)
