FEB 17, 2022@15:30 WIB | 698 Views
Bagnaia menikmati tahun 2021 sebagai rider tim pabrikan Ducati, memenangkan empat balapan dan bersaing hingga akhir dengan Fabio Quartararo untuk gelar juara dunia. Rider asal Italia itu mengakhiri tahun sebagai runner-up, hanya 26 poin dari Quartararo, dan dengan keuntungan yang telah diraih Ducati dengan paket MotoGP-nya, Bagnaia dianggap sebagai favorit untuk menjadi juara dunia berikutnya.
Namun pasca-tes pra musim di Sirkuit Mandalika, Indonesia, dia ditanya tentang bagaimana perasaannya yang dianggap sebagai kandidat juara. "Saya merasa hebat, tapi saya yakin bukan hanya saya yang yakin. Ada banyak. Bagi saya, saya bukan favorit karena saya tidak memenangkan gelar tahun lalu, Fabio yang menang. Jadi, saya pikir ada lebih dari satu favorit untuk gelar tersebut,” kata Francesco Bagnaia kepada awak media.
Setelah penampilannya tahun lalu, Bagnaia sekarang menjadi andalan Ducati, tetapi mengatakan dia tidak merasakan tekanan dari fakta tersebut karena dia yakin semua rider marque bekerja sama dengan baik untuk mengembangkan GP22 lebih lanjut.
“Hal ini tidak terlalu menekan saya. Saya sangat senang telah melakukan bagian terakhir yang baik tahun lalu dan bersama rider Ducati lainnya yang mengerjakan proyek baru ini. Secara keseluruhan kami melakukan sesuatu yang berbeda dan setiap kali kami lebih dekat, jadi tidak apa-apa seperti ini,” jawabnya ketika ditanya tentang menjadi rider andalan Ducati saat ini.
“Untuk Qatar, saya tidak tahu mana yang akan menjadi rival terberat, tapi saya pikir Honda telah melakukan pekerjaan dengan baik, Suzuki juga, Aprilia juga, dan kami juga,” ungkapnya. Pra-musim Ducati sulit dibaca, karena tidak ada waktu yang menonjol dari rider pabrikannya. Luca Marini dari VR46 adalah Desmosedici teratas pada timesheets di Indonesia dengan menempati posisi ketiga secara keseluruhan, sementara Bagnaia berada di posisi keenam dan rekan setimnya, Jack Miller, menempati posisi 18. [dhe/zz/timBX] berbagai sumber