MAY 22, 2022@15:00 WIB | 467 Views
Menyusul berita bahwa Grand Prix F1 Rusia tidak akan diganti pada tahun 2022, batas anggaran kemudian berkurang karena biaya yang tidak lagi dikeluarkan. Ketika Presiden Rusia Vladimir Putin memerintahkan pasukannya untuk menyerang Ukraina pada bulan Februari, FIA langsung membatalkan Grand Prix F1 Rusia tahun ini, dan melarang atlet dari Rusia dan Belarusia bersaing di bawah bendera masing-masing.
Bendera netral untuk para atlet diberlakukan bersamaan dengan larangan atas merek, warna dan lagu kebangsaan dari Rusia dan Belarusia, dan Formula 1 kemudian mengumumkan bahwa kontraknya dengan penyelenggara balapan telah dihentikan. Promotor telah bekerja untuk mencoba dan mendapatkan balapan lain di kalender untuk menggantikan grand prix di Sochi, dan Sirkuit Sepang di Malaysia bergabung dengan Hockenheim sebagai tujuan yang memungkinkan.
Kemudian ada desas-desus bahwa balapan kedua di Singapura adalah satu-satunya alternatif, dan jika gagal, tidak akan ada pengganti sama sekali. Pada akhirnya, tidak ada tujuan yang layak dapat ditemukan, sehingga panjang kalender tahun ini akan tetap seperti musim lalu yaitu 22 balapan.
"Diumumkan pada 25 Februari bahwa setelah pertemuan antara Formula 1, FIA, dan semua pihak tim, kejuaraan tidak akan digelar di Sochi, yang seharusnya diadakan pada 23-25 September," bunyi sebuah pernyataan dari F1. “Tetapi sekarang terungkap bahwa tidak akan ada Grand Prix tambahan yang ditambahkan ke kalender untuk mengisi kesenjangan, yang berarti kalender 2022 hanya akan berlangsung hingga 22 balapan,” akhir dari pernyataan itu.
Hasil pengurangan balapan di Rusia berarti batas anggaran, yang mencapai 142,4 juta Dolar AS, akan turun menjadi 141,2 juta Dolar AS untuk mencerminkan fakta bahwa tim tidak lagi harus melakukan perjalanan ke balapan tambahan dan mengirim peralatan mereka di sana. Tanggal untuk sisa balapan akan tetap sama, sehingga tim akan memiliki hari libur pada 23-25 September 2022. [dhe/zz/timBX] berbagai sumber