OCT 19, 2019@15:51 WIB | 991 Views
Garrett Advancing Motion, pemasok terkemuka turbocharger, pada hari Kamis mengumumkan akan meluncurkan turbocharger listrik yang dirancang untuk mobil yang diproduksi secara massal pada tahun 2021. Desain Garrett untuk turbo listriknya, dijuluki E-Turbo, mirip dengan desain MGU-H yang digunakan di Formula Satu.
E-Turbo memiliki generator motor listrik yang dipasang pada poros yang menghubungkan roda kompresor dan turbin turbo. Posisi motor-generator sebenarnya berada di tengah bagian dalam desain Garrett.
Saat posisi putaran rendah, motor generator memutar turbo untuk menyediakan udara yang terkompresi, yang dikenal sebagai boost, posisinya idle, sehingga menghilangkan lag turbo yang ditakuti (saat sebelum lonjakan daya dialami dalam mesin turbocharged). Kondisi seperti ini berarti roda kompresor yang lebih besar, membutuhkan waktu lebih lama untuk menggulung daripada roda kompresor yang lebih kecil, akan tetapi memberikan lebih banyak boost sebagai tambahan.
Keuntungan lain, motor juga berfungsi sebagai generator, mengubah energi panas yang biasanya terbuang dalam gas buang menjadi listrik. Hasil kinerja E-Turbo ini kemudian dapat disimpan untuk digunakan nanti, termasuk memberi daya pada roda.
Mercedes-AMG menjadi manufaktur yang pertama mengumumkan turbo listrik untuk mobil produksi, dalam hal ini One hypercar yang masih dalam proses pengerjaan. Infiniti juga menjanjikan teknologi untuk Proyek Black S Q60-nya, meskipun si coupe yang berperformance tinggi ini belum dikonfirmasi untuk masuk di sesi produksi.
Ada teknologi serupa yang sudah tersedia. Pemasok Perancis Valeo sudah mengembangkan beberapa tahun yang lalu dengan kompresor listrik, dengan aplikasi pertama adalah Audi SQ7 TDI. Dirancang untuk mesin turbocharged, kompresor listrik Valeo menjadi unit mandiri yang menggunakan motor listrik untuk memutar roda kompresor dan mengembangkan dorongan tenaga pada putaran rendah. Secara kinerja valeo mampu menghilangkan turbo lag, akan tetapi tidak memiliki kemampuan untuk meregenerasi energi seperti desain yang ditawarkan Garrett.
Menurut Garrett, E-Turbo bekerja dengan putaran rendah, khususnya kisaran 1.500 rpm, mampu memberikan peringkat torsi yang ditargetkan dalam 1,0 detik dibandingkan 4,5 detik yang dibutuhkan oleh engine turbocharged konvensional. Dalam pengujian Garrett sendiri, itu berarti akselerasi 25 persen lebih cepat dari 37 mph menjadi 62 mph.
Garrett mengatakan E-Turbo akan muncul pada awalnya di mobil-mobil premium berperforma tinggi tetapi pada akhirnya juga akan turun ke mobil-mobil mainstream juga, sabar ngga ya pecinta modifikasi mesin, menunggu kehadiran E-Turbo dari Seret Advancing Motion ini? [Ahs/timBX]