AUG 03, 2020@15:30 WIB | 1,766 Views
Virus Vespa Rebel enthusiast di Indonesia menjadi fenomena tersendiri. Meski bagi BlackPals, kesetiakawanan owner Vespa Rebel terlihat biasa, namun cara pandang pecinta otomotif luar negeri sudah menyejajarkan dengan pengendara Harley, dengan gaya komunikasi yang lebih lembut. Di Indonesia modifikasi Vespa sudah mengusung gaya sespan, half track, bahkan dengan belasan roda.
Ketika culture transportasi dunia barat masih berkutat di roda empat (mobil), mungkin di Indonesia punya sentuhan yang sama. Namun ditingkat grass root, mereka cukup aktif mengembangkan skuter vespa sebagai kendaraan masal, dengan tiga roda, atau gaya lain yang cukup banyak mendominasi jalanan di Asia Tenggara. Di Indonesia, Sespan Vespa dulunya digunakan untuk para raja di daerahnya.
Modifikasi skuter vespa memang terinspirasi dari para riders yang mengklasifikasikan dirinya sebagai rebel riders. Sebuah klan yang tumbuh dari owner Vespa yang jumlahnya mencapai 6000 member. Secara look mereka seperti kelompok marginal, namun di dalam hubungan antar rider, mereka punya tekat untuk jalan bersama dan saling membantu satu sama lain.
"Komunitas Vespa berasal dari garis keturunan yang berbeda. Tapi kami semua satu," tutur Nando Anjasmara Azani, pegiat Rebel Rider yang masuk dalam peliputan khusus Great Big Story dalam tajuk Satu Vespa, Sejuta Saudara.
Vespa punya gaya yang matang untuk dimodifikasi, karena secara jumlah banyak, dan rangka baja, membuat struktur Vespa cukup kuat dengan kondisi medan di Indonesia. Kematangan yang dimaksud lebih Vespa mudah di modifikasi ke arah gaya becak, truk, bahkan gaya militer half track, seperti yang dikendarai salah satu Rebel Riders sekaligus mekanik, Yogik Hermawan Saifullah.
Menurut Yogik, vespa dengan gaya biasa cukup membosankan. "Terlalu membosankan, mengendarai Vespa secara biasa. Jadi saya ingin membangun sesuatu yang lebih ekstirm dan lebih unik dengan beberapa cara," tutur Yogik dari laman thedrive.
Yogik mencontohkan, setiap komunitas skuter Vespa punya cara unik untuk membangun skuternya. Mulai dari besi tua, hingga batang pohon. Salah satu video yang tampil ini menggunakan batang pohon untuk menggantikan stang. Dilanjutkan dengan mainframe yang mengandalkan 2 batang pohon.
Sementara modifikasi yang lain, menggunakan roda sebanyak mungkin, hingga dua dozen. Penulis James Gilboy melihatnya hanya sedikit modifikasi vespa yang menyandang status street legal di negara maju. Kemungkinan besar, Indonesia menjadi destinasi menarik, untuk melihat kehidupan secara langsung, rebel riders membangun motor untuk dirinya sendiri. Sebagaimana para rider di Amerika Serikat yang melapisi motor modifikasinya dengan emas, sebebas itu para rebel riders mengimprovisasi modifikasinya.[Ahs/timBX]