NOV 24, 2017@12:00 WIB | 1,236 Views
Ingat Terrafugia? Yaa, dia sudah cukup kena tembakan di lengan. Jadi lemah dan tak berkembang. Tapi itu semua akan berubah karena seluruh operasional, stok dan turboprop serat karbon, telah dibeli dan dikunci oleh pabrikan Geely yang terus berkembang.
Jadi, apa maksudnya? Dua hal: satu, Terrafugia kedatangan lebih banyak staf dan terus maju dengan tujuan transportasi udara pribadi, dan dua, bahwa Geely melihat kelangsungan hidup dalam rencana Terrafugia untuk membuat mobil terbang jadi sebuah kenyataan. Dan Geely benar-benar sangat cerdik dalam hal berinvestasi - lihat saja apa yang telah mereka lakukan dengan Volvo, dan bayangkan betapa Anda menginginkan V90.
Jadi, siapa dan apa yang sebenarnya dimiliki Geely pada saat ini? Nah, Terrafugia, jelas, tapi juga London Electric Vehicle Company (baca: London Taxi Company, pembuat taksi London), Volvo (dan, dengan buildernya, Polestar), Lotus, Proton dan Lynk & Co. yang mungkin pernah Anda dengar, serta perusahaan yang tak terhitung jumlahnya yang belum Anda pernah dengar. Tolong koreksi kami jika salah informasi, jika Anda memiliki pengetahuan mendalam tentang cara kerja dalam pabrik Shanghai Maple atau Proper Glory Holding Inc. Canary Wharf-ists maka inilah 'portofolio yang lainnya’.
Jika ini memberi kesan bahwa Geely berebut untuk hal besar berikutnya dalam transportasi pribadi dengan cara yang bersemangat dan riuh, Anda tidak sendiri. Dan, sepertinya, Geely - pikirkan Tesla, Faraday, Google, Uber ... dan sejumlah lainnya. Untuk mencari amunisi untuk mobilitas pribadi, mereka mendorong keluar dalam sejuta arah yang berbeda sekaligus dan hasil akhirnya bagi kita tak main-main.
Terrafugia sendiri awalnya merupakan kendaraan yang dirancang perusahaan asal Boston, Amerika Serikat, dia ialah moda transportasi masa depan yang tidak tergantung oleh jalanan dan landasan pacu. Bernama TF-X, yang berpenumpang empat orang, mampu lepas landas tegak lurus sehingga tidak memerlukan landasan pacu. Jika sayapnya ditekuk, kendaraan itu akan muat di dalam garasi berukuran satu mobil.
Tenaganya berasal dari energi listrik yang digabungkan dengan mesin berkekuatan 300 HP berbahan bakar bensin. Dorongan saat mengangkasa dihasillkan dari kipas di bagian belakang dan baling-baling di ujung kedua sayap.
Belum diketahui seberapa cepat TF-X saat meluncur di jalan. Akan tetapi, ketika melesat di udara, kendaraan ini mampu mencapai kecepatan 321 kpj untuk jarak sejauh 800 km. Artinya, Anda bisa memakai kendaraan ini untuk bepergian dari London ke Jenewa (atau Jakarta ke Surabaya) di bawah tiga jam dan sekali jalan. Begitulah bayangan masa depan. [bil/timBX]