AUG 30, 2024@15:11 WIB | 229 Views
General Motors dan Samsung SDI telah menuntaskan kesepakatan untuk membangun pabrik baterai kendaraan listrik baru. Pabrik senilai $3,5 miliar tersebut akan didirikan di South Carlisle, Indiana, Amerika Serikat.
Sayangnya, ada sedikit nada sumbang dari kerja sama strategis ini yaitu operasional di pabrik Indiana baru akan dimulai tahun 2027. Ini berarti setahun lebih lambat dari jadwal yang telah ditetapkan di awal perjanjian yaitu pada 2026.
Meskipun terjadi penundaan, fakta bahwa pabrik tersebut sedang dibangun dan tidak dibatalkan merupakan tanda bahwa GM yakin kendaraan listrik akan menyumbang sebagian besar penjualannya dalam waktu dekat.
GM tidak terpengaruh terhadap situasi di industri elektrifikasi kendaraan saat ini. Dimana sejumlah produsen mobil mulai melakukan penyesuaian dari lesunya penjualan EV dengan merilis lebih banyak model bertenaga baterai.
GM mengklaim keadaan ini tidak separah yang diberitakan yang menyebut kendaraan listrik akan hancur. Perusahaan melihat penjualan EV tetap ada dan terus tumbuh, walaupun tidak pada tingkat yang diprediksi oleh sejumlah produsen mobil.
Pabrik baterai patungan GM dan Samsung SDI akan berdiri gagah di lahan seluas 680 hektar. Pabrik tersebut akan memproduksi sel prismatik kaya nikel berbasis nikel kobalt aluminium berkinerja tinggi. Baterai ini diperuntukkan untuk EV berbasis Ultium baru dengan kapasitas 27 gigawatt-jam dan kapasitas maksimum 36 gigawatt- jam per tahun.
Melansir The Detroit News, pabrik Indiana akan menciptakan lebih dari 1.600 lapangan kerja baru. Usaha patungan itu akan menerima insentif lokal dari pemerintah daerah selama 10 tahun ke depan dalam bentuk keringanan pajak 100%.
Sementara itu, GM akan membayar biaya infrastruktur sebesar $4,5 juta per tahun selama dekade berikutnya untuk menutupi biaya yang terkait dengan perbaikan jalan, kabel serat optik baru, dan perluasan saluran pembuangan. [wic/timBX].
