DEC 22, 2023@10:05 WIB | 263 Views
Tanggal 19 Desember kemarin VW meluncurkan ID.7 Vizzion untuk pasar China, namun setelah 72 jam hanya ada 300 unit pesanan yang diterima. Apa yang membuat sedan ini gagal berjaya di China?
Berita ini sebenarnya sedikit mengejutkan karena ID.7 Vizzion datang ke negeri tirai bambu dengan harga yang lebih terjangkau.
Sedan listrik ini mendapat diskon harga jual yang sangat besar yaitu setengah harga dari yang ditetapkan untuk pasar Eropa. Di China, harga jualnya 237.700 Yuan, jika dihitung kurs Rupiah ada di angka 519,8 Juta.
Pihak VW juga membeberkan fakta unik terkait kegagalan ID.7 Vizzion. Fakta pertama adalah dari 20 konsumen hanya ada satu orang yang melakukan pemesanan. Itu berarti tingkat konversinya hanya sebesar 5 persen dan itu memberikan kesimpulan bahwa minat publik disana untuk sedan listrik ini tergolong rendah.
Fakta kedua adalah mayoritas pemesan mobil ini yaitu sekitar 80-90 persennya adalah laki-laki dengan kisaran umur 35-40an. Artinya mobil ini gagal menarik generasi muda sehingga hanya akan menjadi kendaraan kedua dalam satu keluarga.
Dari laporan dilapangan terkait suara konsumen juga menjadi alasan dibalik tidak lakunya mobil ini. Konsumen mengeluhkan beberapa hal yang vital diantaranya adalah harganya yang dianggap masih lebih mahal dibandingkan EV lokal di China.
Selain itu juga banyak konsumen yang enggan mengeluarkan uang lebih untuk mendapatkan fitur tambahan seperti kursi pemanas.
Jadi, bisa disimpulkan saat ini kegagalan ID.7 Vizzion karena pabrikan tidak bisa membaca karakter dan permintaan konsumen di sana. VW membawa mobil yang konfigurasinya tidak sesuai pasar sehingga tidak dibutuhkan keberadaannya. [wic/timBX].