SEP 04, 2020@16:17 WIB | 4,085 Views
Mendengar nama bengkel modifikasi, mungkin kalian berpikir ini bengkel khusus apa. Motor? Mobil? Atau model lainnya? Sedikit bergerak menuju Gunung Putri, Bogor, ada salah satu bengkel yang ternyata tidak hanya modifikasi motor, tapi juga bisa mobil, hingga spesialnya Hotrod dan sofa ala bagasi mobil klasik.
HThree Custom Garage yang dipimpin Hendra Harahap sudah berdiri sejak 2010. Keahlian dari bengkel ini selain custom adalah membuat mobil Hotrod dan juga part interior rumahan alias sofa dari replika bagasi mobil klasik dan ternyata sudah terkenal di luar negeri.
"Di tahun 2015 kita susah dapat proyek. Saya inginnya teman-teman disini berkarya terus, makanya saya berpikir kenapa tidak membuat part interior ala otomotif seperti ini?" Kata Hendra membuka obrolan.
Saat ditemui, Hendra dan rekan mekaniknya sedang membuat bodi kustom sebuah motor dan ternyata bengkel miliknya sering membuat bodi untuk Lambretta. Maksimum satu motor ia mengerjakan dalam waktu tiga bulan.
Tidak hanya modifikasi motor, ternyata HThree Custom juga membuat sofa dari “Buntut” mobil klasik. Sebut saja dari Impala, mobil ala Ghostbusters hingga Cadillac lawas lainnya ia buat di bengkel produksinya. Namun, perlu diingat jika sofa tersebut bukan berasal dari part mobil sungguhan, melainkan replika yang dibuat. Selain bagian belakang kendaraan yang dijadikan sofa, replika fasia mobil lawas juga dibuat menjadi meja oleh Hendra. Untuk pekerjaan lainnya, HThree Custom juga membuat gas pump lawas untuk etalase. Harga yang dipatok untuk satu sofa sekitar Rp 30 juta.
“Kita sudah ready stock yang pengerjaannya sekitar 50%. Nanti kalau ada orderan, baru kita lakukan pengerjaan hingga selesai. Tapi, kalau ada permintaan yang beda bentuk dari standar kita, itu juga bisa kita kerjakan tentunya dan harganya berbeda,” lanjut Hendra
Beralih ke modifikasi mobil, kebetulan tim menemukan satu project yang masih berlangsung yaitu membangun sebuah mobil Hotrod. Uniknya, sasis yang digunakan merupakan dari Toyota Kijang Super Pick Up. Untuk bodi yang dibuat Hendra dkk. Ini, merupakan tiruan dari Ford Pick Up lawas.
“Ketinggian kendaraan yang kita buat ini, itu sudah tidak bisa diturunkan lagi. Jika diturunkan, maka sasis harus mencari baru lagi atau membuat kembali dan pemiliknya tidak mau mengganti sasis dari Kijang Super ini,” kata Hendra.
Berbicara lebih lanjut mengenai hotrod, Hendra sendiri juga sedang membangun sebuah Hotrod yang basis mesinnya berasal dari Toyota Corona 2.000cc. Sebenarnya mobil ini sudah pernah selesai di tahun 2014 untuk pameran. Namun, karena keinginan Hendra untuk membuat mobil ini lebih bagus, maka sampai sekarang sedang dilakukan pembangunan ulang mobil Hotrod ini.
“Kita juga bisa buat karavan untuk pengganti food truck dan orderannya cukup bagus. Tapi karena pandemi ini, orderannya di stop karena demandnya kurang,” kata Hendra.
Ketika ditanyakan mengenai dunia kustom, hendra berpendapat jika pasarnya tetap menjadi trend hingga sekarang. Namun, untuk membangun industri kustom, harus mulai dari nol, mencari pelanggan sendiri dan bisa saja berebut dari kompetitor. Dunia kustom ini juga belum dianggap sebuah karya menurutnya, karena masih dibayar rendah.
“Selain itu, karena harga membangun sebuah kendaraan custom rendah, banyak yang terus terusan menerima orderan tanpa memikirkan efeknya seperti waktu pengerjaan semakin molor, keteteran jika mengerjakan sendiri yang akhirnya menggulung bisnisnya sendiri,” lanjut Hendra.
Selain itu menurutnya yang membuat dunia custom di Indonesia masih rendah adalah kurangnya support pemerintah dengan memberikan biaya ekspor yang lebih murah.
“Kualitas kita tidak kalah dengan luar negeri, makanya pasar ekspor kita juga banyak. Tapi, biaya ekspor di Indonesia masih tinggi, sehingga membuat harga barang juga meningkat. Akhirnya tidak banyak yang bisa membayar tinggi untuk hasil karya kita,” tutup hendra.[prm/timBX]