AUG 02, 2021@19:00 WIB | 773 Views
Huawei bekerja sama dengan Guangzhou Automobile Group (GAC) untuk mengembangkan SUV pintar, yang diharapkan mulai dipasarkan pada akhir tahun 2023. Kedua perusahaan secara resmi mengumumkan proyek bulan lalu pada penandatanganan perjanjian untuk memperdalam kerja sama strategis mereka, yang terbentuk pada tahun 2017.
Menurut GAC, kendaraan yang belum disebutkan namanya itu akan menjadi SUV listrik murni berukuran sedang hingga besar yang dilengkapi dengan teknologi “futuristik, kuat, dan efisien” serta kemampuan mengemudi otonom Level 4. Ini akan duduk di platform GEP.30. Pembuat mobil China memanfaatkan arsitektur komputasi dan komunikasi (CCA) Huawei serta setumpuk solusi kendaraan cerdas Huawei.
Proyek SUV mengintensifkan kolaborasi kedua perusahaan di bidang teknologi kendaraan listrik terhubung cerdas. SUV listrik adalah yang pertama dari banyak model yang akan diproduksi bersama oleh GAC dan Huawei. GAC menyatakan bahwa kedua perusahaan bertujuan untuk mengembangkan delapan model dan beberapa seri EV mutakhir.
Laporan berita sebelumnya mengindikasikan bahwa kedua perusahaan akan menginvestasikan hampir 800 juta yuan (Rp 1,8 triliun) ke dalam proyek tersebut. Tidak diragukan lagi, kolaborasi ini akan mempercepat target kedua belah pihak pada tahun 2025, dimana GAC bertujuan untuk menghasilkan jajaran kendaraan yang sepenuhnya dialiri listrik pada saat itu, dan Huawei juga telah menyatakan ambisinya untuk mengembangkan dan menerapkan teknologi kendaraan sepenuhnya otonom pada tahun 2025.
Produsen peralatan elektronik dan telekomunikasi konsumen ini tentu saja sibuk merambah bisnis otomotif. Pada bulan April, ia mengungkapkan Seres Huawei Smart Selection SF5, yang dikembangkan bekerja sama dengan perusahaan yang berbasis di California, Seres.
Huawei juga dikatakan memberikan keahliannya pada teknologi mobil pintar untuk Avatar Technology, anak perusahaan Changan Automobile. Meskipun telah mengatakan bahwa mereka tidak ingin membuat mobil, Huawei dilaporkan telah membuat perubahan arah menuju pengembangan kendaraan listrik pintar menyusul sanksi AS yang melumpuhkan bisnis ponsel pintar globalnya.[ibd/timBX]