DEC 21, 2017@09:05 WIB | 2,014 Views
Apollo Intensa Emozione adalah salah satu kendaraan yang paling sensasional yang ada pada tahun 2017. Tak ada gaya khas militer yang terlihat kurang emosional daripada ini. Perancangnya adalah penggemar film Batman (percaya, engga?). Chairman perusahaan ini mengatakan bahwa dia ingin membuat hypercar baru dari baterai hibrida dan motor listrik, dan bebas dari turbocharger. Swa-mengemudi atau fungsi otonom? Itu sebenarnya bukan cara Apollo. Karena dia seharusnya hanya sebuah mobil GT1-bergaya 90an dengan fantasi serat karbon kelas berat.
Pada saat mobil ini dibuka selubungnya, bos Apollo, Norman Choi mengumumkan niatnya untuk membangun 10 buah Intensa Emoziones dengan biaya sekitar USD 2,6 juta yang secara eksklusif dibuat untuk penggunaan di sirkuit, sama seperti Aston Martin Vulcan atau Ferrari FXXK. Pelajaran yang dipetik (dan uang yang diperoleh) kemudian akan dituangkan ke dalam wujud kendaraan legal, sedikit kurang ekstrem.
Masalahnya, tipe orang yang membeli mobil jutaan dollar tidak sering diberi tahu apa yang bisa dan tidak dapat mereka miliki. Mereka bahkan tidak perlu bertanya. Jadi, Apollo mengambil langkah pertama untuk membuat IE menjadi mobil yang legal di jalanan. Jadinya dia adalah, mobil jalanan bertenaga 769 bhp dari mesin V12 - diracik dengan standar balap LMP dan mengklaim menghasilkan lebih banyak massa buat downforce (1.350 kg) daripada beratnya sebenarnya (1.250 kg) - di jalanan. Pikiran kolektif kita memang benar.
Pada sebuah acara preview di Hong Kong baru-baru ini, Apollo meluncurkan salah satu prototipenya di jalan dalam kota. Apollo mengatakan bahwa tujuannya adalah "tidak hanya untuk mencapai performa trek yang luar biasa dan efisiensi aerodinamis yang bagus, tetapi juga untuk mematuhi berbagai peraturan jalanan dalam target market kami jika kami memutuskan untuk mengartikan sendiri tentang apa itu mobil untuk penggunaan jalanan sehari-hari". Suara mesin V12 di 9.000 rpm di underpass dalam kota terdengar seperti hiburan yang menyenangkan bagi kami.
Pernyataan Apollo jauh dari doktrin layak dibawa ke tempat parkir mobil di outlet Ikea terdekat di kota Anda. Tapi taktiknya masuk akal, soal bentuknya. Ketika McLaren mengumumkan mobil jalanan P1 akan berkembang menjadi GTR P1 yang lebih ekstrem, mobil ini seharusnya cuma bisa digunakan dalam sirkuit. Jangan seperti kasus Lanzante, tuner yang bertanggung jawab untuk membantu McLaren F1 ke ajang balap Le Mans yang sekarang gigit jari. Dari kasus itu, sekarang malah lebih banyak P1 GTR yang punya STNK buat jalanan daripada yang tidak.
Ada juga pembicaraan tentang Aston Martin Vulcan yang disahkan buat penggunaan jalanan, dan meskipun Ferrari tidak pernah mendukungnya, beberapa FXX berbasis Enzo telah terlihat ada yang dipakai di jalanan dalam beberapa tahun terakhir. 'Track-only' sepertinya hanya seperti undangan bagi orang kaya yang hobi menyortir kumpulan plat nomor mobil berperforma tinggi yang paling agresif dan jahat di planet ini.
Itu kategori yang tampak pas sepertinya disandang Apollo, bukan? [bil/timBX]