Hyperion XP-1 Bertenaga Hidrogen Debut Dengan 2.000 HP

Ingat Hyperion XP-1 bertenaga hidrogen yang menjadi berita utama pada Agustus 2020 dengan spesifikasinya yang mengesankan? 

Nah, model pertama dari startup yang berbasis di California ini melakukan debut publiknya di Los Angeles Auto Show.
Saat ini, Hyperion XP-1 masih dalam bentuk purwarupa dan tidak ada banyak yang berubah dibandingkan dengan desain rendering yang terlihat lebih dari dua tahun lalu. 

Memang desainnya cukup aneh dan unik jika dilihat secara langsung, dengan proporsi yang tidak konvensional, intake yang rumit, dan garis-garis yang menonjol pada bodywork, termasuk bilah bergaya Bugatti yang dilapisi panel surya.
Hyperion XP-1 menjanjikan jangkauan 1.016 mil (1.635 km) ketika tangki hidrogen serat karbon terisi full, sebuah proses yang memakan waktu kurang dari lima menit. 

Powertrain hypercar unik ini mencakup sel bahan bakar hidrogen, superkapasitor alih-alih baterai, transmisi tiga kecepatan, dan empat motor listrik fluks aksial yang mengirimkan tenaga ke keempat roda. 

Output daya gabungan melebihi 2.000 hp memungkinkan akselerasi 0-60 mph (0-100 km/jam) dalam 2,2 detik dan kecepatan tertinggi 221 mph (356 km/jam).

Menurut Hyperion, bobot XP-1 mencapai 2.275 lbs (1.032 kg), yang secara signifikan lebih ringan daripada kebanyakan hypercar listrik, berkat struktur yang terbuat dari bahan karbon titanium monocoque, suspensi paduan aluminium, bodywork komposit yang diperkuat titanium, dan tidak adanya baterai besar.

Seperti yang diumumkan pada tahun 2020 lalu, Hyperion ingin membangun 300 unit XP-1 di AS, dengan penetapan harga yang akan diumumkan kemudian. 

Tujuan awalnya adalah produksi akan dimulai pada tahun 2022, tetapi, proses produksi tersebut telah ditunda. Tahun lalu, purwarupa hypercar yang disamarkan telah diuji di Las Vegas. Hyperion sudah menerima reservasi melalui formulir khusus di website resminya.

Selain Hyperion XP-1, perusahaan yang memasok sistem propulsi hidrogen ke perusahaan lain ini mengumumkan stasiun pengisi "XF-7 Hyper:Fuel" yang menggunakan teknologi NASA untuk mengisi bahan bakar FCEV dan BEV. 
Stasiun juga akan mampu memberikan "dukungan jaringan utilitas untuk aplikasi daya darurat dan cadangan". [ibd/dera/timBX] berbagai sumber.