DEC 02, 2022@16:00 WIB | 1,776 Views
Hyundai sedang mempertimbangkan kemungkinan untuk membangun dua pabrik baterai EV tambahan di Amerika Serikat bersama LG Energy Solution dan SK Innovation.
Rencana saat ini kemungkinan akan menggunakan pabrik LG yang berlokasi di Georgia, masing-masing dengan kapasitas tahunan sekitar 35 GWh yang cukup untuk menggerakkan sekitar 1 juta kendaraan listrik.
Meskipun baik Hyundai maupun LG Energy Solution tidak berkomentar apapun mengenai laporan tersebut, dapat dipahami bahwa kedua pabrik tersebut akan diposisikan dekat dengan fasilitas manufaktur EV milik perusahaan senilai $5,5 miliar (Rp86,5 triliun) di Bryan County, Georgia.
Dua pabrik baterai akan memainkan peran penting dalam memenuhi aturan subsidi kendaraan listrik baru dari Undang-Undang Pengurangan Inflasi yang dicanangkan Presiden Biden.
Tindakan tersebut akan membutuhkan 40 persen dari nilai moneter mineral baterai yang bersumber dari Amerika Serikat atau mitra perdagangan bebas AS mulai tahun depan agar kendaraan memenuhi syarat untuk kredit pajak AS. Bagian ini akan meningkat setiap tahun dan mencapai 80 persen pada tahun 2027.
Hyundai sendiri menargetkan 7 persen pangsa pasar kendaraan listrik global pada akhir dekade ini. Pabrikan mobil asal Korea Selatan tersebut dengan cepat memperluas kehebatan manufakturnya di seluruh Amerika Serikat.
Selain merencanakan dua pabrik baterai baru dengan LG Energy Solution, LG juga berencana menginvestasikan sekitar $1,88 miliar (Rp29,6 triliun) untuk membangun pabrik baterai "patungan" baru di Amerika Serikat dengan SK Innovation.
Produksi di lokasi ini dapat dimulai pada kuartal pertama 2026 dan bertujuan untuk memiliki kapasitas produksi awal tahunan sekitar 20 GWh yang cukup untuk menggerakkan sekitar 300.000 kendaraan listrik. [ibd/dera/timBX] berbagai sumber.