NOV 09, 2018@11:00 WIB | 3,783 Views
Hyundai dan Kia berencana menyediakan mobil listrik untuk layanan taksi online Grab yang baru-baru ini membeli operasi Uber di wilayah Asia Tenggara. Pabrikan Korea ini juga meningkatkan investasinya di Grab.
Hyundai, Kia, dan Grab akan meluncurkan serangkaian proyek percontohan mobil listrik di seluruh Asia Tenggara, dimulai dengan Singapura pada tahun 2019. Proyek-proyek ini akan fokus untuk menyalurkan lebih banyak mobil listrik ke tangan pengemudi Grab. Hyundai juga akan membangun infrastruktur pengisian daya di wilayah yang menggunakan mobil listrik.
Tujuan lain dari kemitraan ini adalah untuk melihat bagaimana mobil-mobil listrik dapat diadaptasi untuk melayani lebih baik bagi penggunanya. Perusahaan akan menguji “paket perawatan khusus” untuk pengemudi Grab dan juga mempelajari bagaimana mobil elektrik bekerja di iklim panas dan lembab di Asia Tenggara. Hyundai berencana untuk meluncurkan 38 model mobil listrik pada tahun 2025 untuk berbagai merek dan berharap menjadikan Asia Tenggara sebagai pasar utama untuk kendaraan berpenggerak listrik.
Hyundai juga akan menginvestasikan tambahan $ 250 juta di Grab sebagai bagian dari putaran pendanaan $ 2,7 miliar yang juga telah menarik investasi dari Toyota, Microsoft, dan pemesanan situs web perjalanan. Sementara, Toyota telah menggelontorkan lebih dari $ 1 miliar ke perusahaan ride-hailing.
Asia Tenggara adalah pasar yang penting untuk bisnis ride hailing atau ride sharing. Selain itu, Asia Tenggara memiliki banyak kota besar namun memiliki angkutan umum yang masih minim sehingga menjadikan transportasi ride-sharing atau ride hailing sebagai sumber utama transportasi untuk sebagian besar penduduk.
Setelah mengakuisisi operasional Uber di Asia Tenggara, Grab kini menjadi pemain terbesar di kawasan ini. Perusahaan mengklaim telah menyelesaikan lebih dari 2,5 miliar wahana sejak didirikan pada tahun 2012. Grab mengklaim saat ini mengoperasikan jasa angkutan dan pengiriman makanan di 235 kota di delapan negara.[prm/timBX]