APR 16, 2021@15:15 WIB | 735 Views
Prestige Motorcars memperkenalkan terobosan gaya hidup baru bagi masyarakat Indonesia, khususnya pecinta teknologi otomotif di ajang IIMS 2021, yaitu Autonomous Aerial Vehicle (AAV) kelas penumpang berbasis listrik. Lebih jauh tentang UAM (Urban Air Mobility), tidak hanya menawarkan gaya hidup baru, AAV dari EHang ini juga memiliki banyak fungsi. Pasalnya, berbeda dengan drone yang biasa digunakan untuk keperluan fotografi, EHang 216 mampu mengangkut penumpang.
Prestige Motorcars berharap kerjasama dengan EHang ini dapat memperkenalkan solusi dari permasalahan solusi dari permasalahan yang semakin dihadapi masyarakat perkotaan, karena AAV (Autonomous Aerial Vehicle) akan menjadi sarana mobilisasi yang efisien dan ekonomis. Apalagi pesawat super canggih ini bebas emisi sehingga memungkinkan terciptanya langit biru di Indonesia AAV berbasis listrik ini lebih unggul dari pesawat berawak tradisional, konsep desain teknologi EHang memiliki standar yang ketat. Tingkat keamanan maksimum, dan manajemen terpusat yang penuh dengan pusat komando dan kendali. AAV ini dapat menjadi kendaraan udara yang ramah lingkungan, sebagai solusi transportasi jarak pendek hingga menengah untuk transportasi pintar masa kini.
“Era Urban Air Mobility yang kami impikan dari masa depan telah hadir di depan mata kami. Taksi udara bukan hanya gaya hidup, tapi juga cara baru untuk bepergian. Baik untuk keperluan pribadi maupun sektor lainnya seperti pariwisata,” ujar Rudy Salim selaku Presiden Direktur Prestige Motorcars.
Teknologi penerbangan otonom menghilangkan kemungkinan kegagalan dan kerusakan yang disebabkan oleh kesalahan manusia. Tanpa perlu mengontrol atau mengoperasikan pesawat, penumpang bisa duduk dan menikmati perjalanan. Rute penerbangan akan disurvei terlebih dahulu untuk mengatur rencana penerbangan terbaik bagi penumpang. EHang menggunakan jaringan 4G / 5G sebagai saluran transmisi nirkabel berkecepatan tinggi, untuk berkomunikasi secara mulus dengan pusat komando dan kendali, memungkinkan manajemen jarak jauh pesawat dan transmisi data waktu nyata.
EHang 216 memiliki muatan maksimum 220 kg dengan kecepatan maksimum 130 km / jam. Ini menggunakan daya listrik 100% untuk mengurangi kerusakan lingkungan yang disebabkan oleh emisi. Drone ini dapat diisi hingga 220v atau 380v dalam 1,5 jam waktu pengisian. Perangkat pengisi daya terhubung secara real time ke sistem manajemen baterai pesawat. Uniknya, EHang 216 memiliki 16 baling-baling dan 8 lengan yang bisa dilipat sehingga efektif dan menghemat area parkir karena hanya memakan lahan seluas 5 m².
EHang 216 dirancang untuk menempuh jarak penerbangan 35 km dengan muatan maksimum hanya dalam 21 menit. Drone ini mampu mencapai ketinggian hingga 3000 m, dengan spesifikasi tinggi 1,77 m dan lebar 5,61 m. EHang 216 sangat ideal untuk transportasi modern bagi masyarakat perkotaan. Tak hanya canggih, tampilan pesawat ini juga minimalis dan futuristik sehingga menarik perhatian. Pesawat ini dilengkapi dengan kaca depan panorama untuk jarak pandang yang lebih luas, desain baling-baling koaksial untuk tenaga yang aman dan kuat, sistem visual menghadap ke bawah untuk pendaratan yang akurat dan ruang bagasi 18 inci yang akan memudahkan penumpang EHang 216 untuk bepergian ke mana saja.
Landasan pacu untuk pendaratan tidak lagi dibutuhkan, karena EHang 216 hanya membutuhkan ruang pendaratan yang sedikit. Oleh karena itu, cocok untuk transportasi di daerah perkotaan yang padat karena sesuai dengan kebutuhan mobilitas udara perkotaan dan berfungsi sebagai cara yang efektif untuk mengurangi tekanan kemacetan lalu lintas saat ini. Keselamatan adalah prioritas utama EHang dan oleh karena itu EHang 216 dipastikan memiliki keamanan penerbangan yang maksimal. Menggunakan teknologi keselamatan redundansi penuh dalam sistem kontrol penerbangan, sensor, sistem propulsi, dan sistem manajemen baterai mereka.
Algoritme kontrol redundansi milik EHang didasarkan pada mekanisme pemungutan suara waktu nyata. AAV tingkat penumpang kami dirancang dengan daya listrik terdistribusi, atau DEP, teknologi propulsi canggih yang ditentukan oleh NASA dengan tujuan mencapai tingkat keselamatan tertinggi melalui redundansi dan efisiensi. Jika terjadi kerusakan pada bagian tertentu dari AAV kami, sistem operasi secara otomatis mengaktifkan komponen cadangan untuk memastikan berfungsinya dan kinerja AAV kami.
Bambang Soesatyo selaku Ketua MPR yang juga menjabat sebagai ketua IMI (Ikatan Motor Indonesia) mengucapkan “Selamat kepada Prestige Motorcars yang telah bekerjasama dengan EHang memperkenalkan konsep AAV (Autonomous Aerial Vehicle) atau kendaraan udara otonom pertama di Indonesia. Saya yakin AAV berpotensi sebagai teknologi kendaraan otonom yang kelak akan menjadi suatu moda transportasi modern, yang akan mengguncang Republik Indonesia. Semoga dengan adanya teknologi ini dapat membantu dan menjadi sarana baru untuk membangkitkan pariwisata, penyelamatan medis, sektor logistik dan tentunya transportasi udara yang aman, nyaman, dan efektif"
Sistem cerdas di dasbor EHang 216 dengan dua tablet 9,7 inci mengintegrasikan berbagai teknologi pintar termasuk informasi perjalanan, kontrol media, navigasi satelit, media penerbangan, yang ditampilkan di tab berbeda untuk pengoperasian yang lebih intuitif.
EHang 216 memiliki kaca depan melengkung untuk memberikan penglihatan periferal yang lebih luas dan lebih baik. Ruang di dalam kabin juga telah tertata dengan baik melalui pengaturan sudut jok dan optimalisasi dashboard dengan balutan kulit yang memberikan dukungan lebih nyaman bagi tubuh penumpang selama penerbangan, sehingga penumpang dapat langsung duduk dengan nyaman dan menikmati penerbangan. Desain aerodinamis yang sangat baik dan teknik manufaktur yang canggih berpadu untuk meningkatkan efisiensi pengoperasian baling-baling dan pesawat terbang.
Fasilitas Sistem Manajemen Baterai (BMS) EHang 216 dapat memantau informasi status termasuk voltase baterai, arus dan suhu secara real-time dan mengelolanya dalam jarak yang aman, sehingga secara efektif memperpanjang masa pakai baterai. Bahkan jika terjadi kegagalan atau malfungsi dari 1 atau lebih baterai, sistem baterai masih dapat beroperasi dengan stabil dan andal serta menyediakan daya yang cukup untuk pesawat. Unit pertama EHang 216 diperkirakan akan tiba di Jakarta pada pertengahan tahun 2021 dan akan menjalani serangkaian test di regulator terkait.[Ahs/timBX]