MAR 03, 2024@00:30 WIB | 336 Views
Black Drag Bike 2024 Series Surabaya menciptakan pattern tersendiri bagi pegiat olah raga drag bike. Satu contoh misal, dengan pengetatan materi BBM untuk semua kelas, khusus untuk kelas point, kebijakan itu dimulai dengan pengosongan bahan bakar dari tangki peserta menuju ke arena sebelum timing zone. Setiap kru membawa motornya ke panitia (marshal) untuk diuji menggunakan alat oktis. Segala macam BBM yang dapat terukur di alat oktis ini, akan menunjukkan angka oktan di kisaran 95. Baru kemudian bagian tangki disegel oleh panita Black Drag Bike yang diketuai oleh Tommy Wijanarko.
Karena 9 kelas ini sudah ditetapkan berat maksimum bersama jokinya, maka penimbangan pun dilakukan sebelum dan sesudah race. Cara ini menjadi penting sebagai langkah fair play setiap dragster dan tim balapnya. Sebelumnya panitia telah melakukan briefing singkat, agar seluruh tim yang ikut serta di kelas point secara sat-set mematuhi poin kesepakatan tersebut. Dari setiap kelas yang dijadwalkan 25 menit untuk bertarung di lintasan 201m, diberikan tenggat waktu 10 menit, menghindari bila terjadi trouble yang harus diselesaikan oleh setiap mekanik pada motor drag yang teregister.
Setiap waktu penyelenggaraan 30 menit, akan dibunyikan sirine tanda batas waktu kelas tersebut berakhir. Impact-nya, seluruh peserta sudah harus masuk di arena timing zone. Dan mereka para dragster siap memacu motornya sesuai dengan urutan dari panitia. Bila dalam tenggat waktu tersebut tidak dipenuhi, maka para peserta pun dianggap tidak melakukan start. Kelas point A dan Point B cukup sarat akan regulasi karena memang skala event selevel kejurnas. Timing System didukung dengan 38Racing Timing System yang paling akurat, dengan teknologi pencataan secara real time yang bisa diakses melalui smartphone atau akses ke http://38racing.xyz/
Tidak ada tim yang dominan di kelas point Seeded maupun pemula. Angka point berdekatan, selalu berdekatan, imbas dari ketatnya regulasi BBM dan tingkat settingan motor yang sudah selevel antara tim satu dengan tim lain.
Kelas point Pertama Bebek TU 4T 130cc misalnya, digelar pada 20:32 WIB. Kelima podium tersebut diisi oleh tim-tim baru meskipun dengan nama pembalap seeded yang sudah eksisting. Diikuti 23 dragster terdiri dari seeded dan pemula. Nama Joko Precil melambung sebagai pembalap tercepat dengan timing 7.745 detik mewakili tim RYL Cakra RRT FanTerra. Pembalap lokal Jatim Erwin Sredex mengunci podium kedua dengan timing 7.809 detik mewakili tim Jocel PRK RYL CAKRA RRT FANTERRA. Posisi ketiga dikunci oleh Wildan Kecil mewakili tim Sinar Jaya Broiler dengan timing 7.832 detik. Podium keempat diisi oleh Nanang Klowor, dragster dari Demak, Jateng ini mewakili tim RYL Cakra RRT FanTerra dengan timing 7.839 detik. Posisi kelima podium diisi oleh Arif Tijil dari tim Nikmat Flores Ende Broiler dengan timing 7.863 detik.
Kelas Point kedua, Bebek TU 4T 200cc juga tidak kalah seru. Meski tidak ada pemecahan rekor, Adit Coco mengunci podium pertama mewakili tim FTR17 FanTerra Wijaya Racing dengan timing 6.957 detik. Disusul rekan setimnya, Raka Komang, dragster asal Banyuwangi ini mencatatkan waktu terbaiknya 7.071 detik. Posisi ketiga diisi Ilham Unyil dari tim RH57 Fuboru RPM dengan timing 7.086 detik. Posisi Keempat dihuni oleh Kiki Paiko mengunggangi motor besutan tim Limousin Sandora Alexis dengan 7.103 detik. Jendra Peking mengunci posisi kelima dengan 7.129 detik dari tim yang sama dengan Ilham Unyil. Sebagai pembanding catatan waktu tahun 2023 dikunci oleh Joko Precil dari Erdogan Racing Team dengan 6.834 detik.
Kelas point A ketiga adalah Sport 2T 155cc R. STD yang berakhir pada 23:57 WIB, sebagai kelas terakhir yang dipertandingkan. Adit Coco dengan tim yang mengontraknya seumur hidup mencatatkan waktu 7.029 detik. Wildan Kecil yang mewakili tim Denventa Tridarma Sanjaya Jet mengunci waktu terbaiknya 7.033 detik. Gery Precil dari Tim Aben Racing Sanjaya Jet dengan timing 7.034 detik. Posisi keempat diraih oleh Joko Precil dari tim yang sama dengan Gery catatan waktunya 7.066 detik. Podium terakhir dengan timing 7.101 detik diraih Dicky GA mewakli Vreinz Gemilang RH57.
Sementara, di Kelas Sport 2T Tune UP 155cc Kelas Point A dihuni oleh nama-nama yang familiar di kelas Seeded. Joko Precil dengan timing 6,746 detik mewakili tim Aben Racing Sanjaya Jet diposisi pertama. Disusul Wildan Kecil atlet asal Salatiga ini mengunci waktu 6.799 detik membawa tim Denventa Tridarma Sanjaya Jet. Pembalap senior Jhendra Peking diposisi ketiga dengan timing 6.818 detik dari RH57. Posisi keempat diwakili Gery Precil dari tim Aben Racing Sanjaya Jet dengan 6.827 detik. Posisi kelima dibungkus oleh Adit Coco dengan timing 6.838 detik.
Kelas terakhir di Point A adalah Bebek 4T TU 200cc Sleep Engine yang menjadi pengunci bagi Yudies Kurcaci yang statusnya sebagai pembalap pemula yang masuk podium kelas point A. Dirinya mengunci podium keempat, mewakili tim Baja Beton Limousin dengan timing 7.358 detik. Posisi pertama Erwin Sredex mewakili tim HPS x Patas Jatim VRG dengan timing 7.333 detik. Disusul dragster kedua tercepat dengan 7.352 detik oleh Dicky GA dari tim Broiler Budidaya. Posisi berikutnya teman sejawat Dicky, Deby AP mengunci timing 7.353 detik. Posisi podium kelima dengan timing 7.359 detik diisi oleh Wildan Kecil dari RH57 Fuboru.
Dari kelima kelas tersebut, Adit Coco Mengunci gelar Juara Point A dengan 74 point mewakili tim FTR 17 FanTerra Wijaya Racing. Disusul Wildan Kecil, dari tim Denventa Tridarma Sanjaya Jet dengan point tipis 71 point. Posisi ketiga Joko Precil mewakli RYL Cakra RRT FanTerra dengan 63 point. Selamat atas kemenangan para Dragster, kali ini Black Drag Bike 2024 Series Surabaya dimenangkan oleh pembalap Jawa Timur dan tim dari Jawa Timur juga. Sampai ketemu di Seri II Mijen Dragster. [Ahs/timBX]