FEB 29, 2020@13:55 WIB | 1,081 Views
Mazda CX-30 pertama kali diluncurkan di Indonesia pada Januari 2020 kemarin, dan menjadi kendaraan SUV Mazda pertama untuk generasi 7. Selama lebih dari satu Bulan, mobil ini sudah laris sebanyak lebih dari 40 unit, yang targetnya hingga akhir tahun mencapai 400 unit.
Agar lebih mengenal Mazda CX-30 lebih mendalam, PT Eurokars Motor Indonesia mengajak para awak media untuk mencoba SUV generasi 7 ini. untuk perjalanan, kendaraan yang digunakan adalah tipe GT, tipe tertinggi mobil ini. trip pertama kami hanya duduk di kursi penumpang depan. Hal yang pertama yang saya rasakan adalah aura kabin yang lapang, tapi tak banyak pernak pernik alias simpel khususnya di bagian dashboard. Nah, konsep “MA” ini adalah memanfaatkan ruang kosong, yang sebenarnya seluruh fungsi “kokpit” itu tertuju ke pengemudi.
Full material empuk? Benar! Untuk Mazda CX-30 ini material empuk bisa dirasakan di dashboard, dan door trim. Balik ke dashboard, hanya beberapa “part” saja yang menghiasi bagian depan ini, yaitu layar 8 inci, tombol AC, bagasi, dan lubang AC. Simpel. Desain setirnya juga dibalut kulit, sehingga lebih nge-grip jika dipegang. Tombol-tombol di setir juga cukup informatif yang tersambung ke cluster meter digitalnya. Untuk generasi ketujuh ini saya katakan sangat menarik karena speedometer dan keseluruhan digital, dan informatif dengan layar tengah memberitahukan informasi mengenai kendaraan.
Duduk di bangku depan ini, rasanya nyaman karena desainnya yang dapat menyangga punggung dengan baik, dan juga paha. Sayangnya, ngomongin masalah bangku, ternyata hanya khusus pengemudi yang memiliki fitur electric seat. Sedangkan bangku sebelahnya masih menggunakan otot, meskipun ada fitur peninggi kursinya. Setidaknya bagi yang duduk di samping pengemudi bisa bersantai menatap sunroof dan mendengarkan alunan musik dari audio system baru Mazda, yaitu Mazda Harmonic Accoustic. Ada kemajuan kalau kita katakan dari model lainnya diluar Mazda CX-5 Elite yang sudah menggunakan Bose ya! 11:12 lah MHA dan Bose.
Pindah kebelakang, benar-benar tidak ada hiburan sama sekali. Hanya kursi berbalut kulit, dan tidak dapat di-reclining. Paha pun tidak terlalu menyangga sempurna untuk orang dewasa, dan ruang kaki bisa dikatakan cukup lega. Memang, Mazda Indonesia sendiri mengatakan bahwa mobil ini dikhususkan untuk lebih berkendara sendiri dan juga keluarga muda.
Berkendara
Uji coba kendaraan ini dari Jakarta menuju Lembang, Jawa Barat, dan yang menarik melewati tol Japek elevated yang terkenal bergelombang. Jalanan tak mulus ini sebagai ajang untuk kami mencoba rasa berkendaranya. Dan benar saja, bahwa suspensi yang digunakan sangat empuk. Suspensi yang digunakan yaitu MacPherson strut di bagian depan dan juga Torsion Beam Axle. Jadi ketika melintasi jalan bergelombang dengan kecepatan tinggi sekalipun, dijamin tidak akan kehilangan kendali.
Mengenai tenaga, mesin Skyactiv G 2.0 L ini memiliki tenaga 153 Hp dan torsi 200 Nm. Cukup besar untuk sekelas SUV ini, namun tenaga awal ketika di kickdown sedikit lag selama 1 detik. Berebda dengan generasi 6 sebelumnya seperti Mazda 6 estate yang sekali kickdown, tenaga langsung menyembur keluar. Ada alasan tersendiri kenapa tipe tenaganya seperti ini. Product Planner PT Eurokars Motor Indonesia, Kenny Wala menyebutkan jika diibaratkan, mobil ini seakan-akan membaca sensor motorik tubuh, sehingga komputer di mesin membaca gesture tubuh, lalu mengeluarkan tenaga dari dalam mesin.
“Ketika kita kickdown, itu seakan-akan sensor membaca tubuh, sehingga ketika tubuh siap-siap menerima dorongan dari mesin, barulah tenaga kickdown ini keluar,” kata Kenny Wala.
Memang agak kurang menarik bagi kami jika tenaga awal lemot. Namun untuk mensiasatinya, ada tips simpel yaitu gunakanlah mode sport, karena mode ini menjaga putaran mesin di RPM tinggi, sehingga langsung melesat ketika di kickdown.
Untuk i-activesensenya, sesuai dengan generasi 7, yaitu adanya Mazda Radar Cruise Control (MRCC), yang bisa menjaga jarak dengan kendaraan di depan. Fitur MRCC ini juga aktif dengan paket keselamatan lain seperti Rear Cross Traffic Alert, Lane Departure Warning System, dan Lane-Keep Assist System. Selain itu SCBS atau Smart City Brake System juga masuk ke dalam paket lengkap Mazda CX-30 ini. fitur ini menjaga kendaraan agar tidak bertubrukan dengan kendaraan di depan. Jika posisi sudah terlalu dekat dengan kendaraan di depan, namun kaki pengendara masih di pedal gas, maka fitur SCBS ini akan aktif secara otomatis, mengurangi laju kendaraan.
Secara keseluruhan, mobil ini patut diperhitungkan sebagai SUV baru yang nyaman dikendarai untuk jarak jauh, karena nyaman, dan tidak mudah lelah ketika berkendara dengan CX-30 ini. harganya sendiri untuk tipe touring adalah Rp 478 juta dan tertinggi hingga Rp 518 juta.[prm/timBX]