MAR 02, 2025@13:00 WIB | 120 Views
Tesla tengah bergerak untuk memasuki bisnis taksi daring, dan kali ini bukan sekadar omong kosong. Perusahaan tersebut telah resmi mengajukan permohonan izin pengangkutan sewa-guna dari Komisi Utilitas Publik California (CPUC), sebuah langkah yang diperlukan untuk mengoperasikan armada kendaraan untuk perjalanan berbayar. Hal ini menandakan langkah besar menuju visi Tesla yang telah lama dibahas tentang layanan taksi robotik.
Menurut laporan dari Reuters dan Bloomberg, layanan taksi daring Tesla diharapkan diluncurkan dengan pengemudi manusia di belakang kemudi, setidaknya pada awalnya. Sementara Elon Musk telah menjanjikan armada taksi yang sepenuhnya otonom selama beberapa waktu, mengklaim musim gugur lalu bahwa ia akan mulai menawarkan layanan taksi daring di AS pada tahun 2025, kendala regulasi dan keterbatasan perangkat lunak Full Self-Driving (FSD) Tesla saat ini berarti bahwa peluncuran tanpa pengemudi belum akan terjadi.
Strategi Musk mencerminkan apa yang telah dilakukan perusahaan seperti Waymo dimulai dengan layanan yang dioperasikan manusia sebelum beralih ke operasi yang sepenuhnya otonom. Tesla juga dilaporkan berencana untuk meluncurkan layanan pemesanan kendaraan di Texas akhir tahun ini, kemungkinan paling cepat pada bulan Juni. Meskipun California dapat segera menyusul. Selain izin operator carter-party ini, perusahaan masih memerlukan lisensi otonom terpisah sebelum dapat mulai mengoperasikan taksi tanpa pengemudi.
Cybercab yang sangat ditunggu-tunggu dari Tesla, kendaraan pemanggil tumpangan otonom yang dibuat khusus, saat ini sedang dalam tahap pengembangan. Diluncurkan pada bulan Oktober 2024, kendaraan ini tidak memiliki roda kemudi dan pedal, tetapi produksinya diperkirakan baru akan dimulai pada tahun 2027. Hingga saat itu, ambisi Tesla dalam pemanggilan tumpangan akan bergantung pada armada kendaraan listriknya yang sudah ada dengan pengemudi manusia.
Musk cukup vokal tentang pendekatan unik Tesla terhadap otonomi, yang mengandalkan sepenuhnya pada kamera dan jaringan saraf alih-alih LiDAR, yang disukai oleh pesaing seperti Waymo dan Cruise. Pendekatan ini telah memicu perdebatan dalam industri, dengan beberapa ahli skeptis tentang apakah sistem penglihatan Tesla saja dapat mencapai otonomi penuh dengan aman.
Sementara itu, Waymo telah meningkatkan operasi tanpa pengemudinya sendiri, kini menangani lebih dari 200.000 perjalanan berbayar per minggu di kota-kota seperti San Francisco, Phoenix, dan Los Angeles. Hal itu memberi tekanan pada Tesla untuk membuktikan bahwa mereka dapat bersaing. Namun ambisi robotaxi Tesla melampaui batas wilayah Amerika. Mereka juga ingin meluncurkan layanan pemesanan tumpangan di Tiongkok. (ibd/timBX)