APR 09, 2019@19:00 WIB | 1,263 Views
Pabrikan otomotif Korea Selatan, Hyundai, disebut-sebut telah berhasil menandatangani kesepakatan awal dengan perusahaan teknologi asal China, Tencent Holdings terkait pengembangan perangkat lunak kendaraan otonom (swakemudi).
Hyundai, seperti dilansir Reuters, Minggu (7/4), menargetkan jalinan kerja sama jangka panjang dengan Tencent guna memuluskan rencana perusahaan untuk menciptakan kendaraan yang dapat melaju tanpa kendali manusia tersebut.
"Kedua perusahaan akan menggelar riset dan pengembangan untuk sistem keselamatan dan keamanan swakemudi yang akan diluncurkan Hyundai pada 2030," tulis laporan itu yang mengutip sumber dari kalangan industri tanpa disebutkan namanya.
Lebih lanjut, kedua perusahaan juga disinyalir mencari cara untuk memanfaatkan aplikasi perpesanan WeChat Tencent yang begitu populer di China. Hyundai dan Tencent sendiri belum memberikan keterangan resmi atas laporan kerjasama yang mengundang keingintahuan dari kalangan pelaku industri otomotif itu.
Sebagai raksasa otomotif terbesar kelima di dunia, Hyundai bersama Kia Motors, saat ini tengah menjalin kemitraan dengan sejumlah perusahaan teknologi dan media sosial. Tujuannya, untuk memuluskan target perusahaan dalam meluncurkan kendaraan otomatis pada 2020 dan mobil swakemudi sepenuhnya pada 2030.
Dalam penelusuran Blackxperience.com ke laman resmi Hyundai internasional, tidak ditemukan keterangan terkait kerjasama pabrikan otomotif Korea tersebut dengan Tencent. Namun, pada website Hyundai Europe disebutkan bahwa saat ini mereka memang sedang melakukan studi terkait pengembangan teknologi kemudi virtual (virtual-cockpit).
Artikel itu mengungkapkan bahwa Hyundai motor berencana mengaplikasikan teknologi kemudi masa depan tersebut pada mobil bertipe i30.
“Virtual cockpit memberikan pengalaman interaktif yang lebih dan memiliki karakter yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan dari pengemudi,” begitu tulis Hyundai Europe.
Hyundai Motor Europe Human Machine Interface Engineer, Regina Kaiser mengatakan i30 dipilih karena untuk mewujudkan bahwa inovasi tidak terbatas pada kendaraan dengan segmen yang lebih tinggi.
“Hyundai bermaksud untuk membuktikan bahwa inovasi harus dapat dicapai untuk basis pelanggan yang luas,” tuturnya.
Laporan yang dirilis awal April tersebut juga menyebutkan jika Hyundai telah melakukan pengembangan sistem kemudi secara cukup signifikan semenjak 2015. Dalam fase proyek pada 2016, Hyundai melangkah lebih jauh dengan mengganti semua tombol keras dengan touchpad. Perkembangan baru ini menyebabkan peningkatan kejelasan dan fleksibilitas.
Fase pengembangan 2017 bahkan membawa fleksibilitas ke tingkat baru dengan membuat kokpit yang mudah disesuaikan untuk pengendara. Hyundai kemudian mengganti model touchpads 2016 dengan dua layar. Terakhir pada 2018, Hyundai fokus pada peningkatan konsep layar sentuh dengan umpan balik haptic pada setir.