DEC 13, 2018@10:00 WIB | 1,200 Views
Hampir satu dekade sejak pengenalan BMW i3, pembuat mobil asal Jerman ini selalu dihantui dengan keinginan publik dalam meluncurkan generasi berikutnya untuk sebuah mobil listrik, yaitu i4. Oleh karena itu, BMW sepertinya sudah menghitung biaya produksi i4, dan telah berinvestasi gede-gedean sebanyak $ 225 juta atau sekitar Rp 3,2 triliun (kurs Rp 14.501), di pabriknya yang berada di Munich untuk memproduksi kendaraan listrik generasi lanjutan tersebut. Nantinya, BMW menjanjikan i4 akan menjadi sebuah sedan listrik berdasarkan konsep iVision Dynamics.
Ketika meluncurkan konsep mobil ini tahun lalu, BMW mengklaim serangkaian spesifikasi menarik seperti kisaran jangkauan mengemudi hingga 600 km, kecepatan tertinggi lebih dari 200 km/jam dan akselerasi 0-100 km / jam hanya dalam empat detik. Kendaraan ini direncanakan akan diproduksi pada tahun 2021, namun BMW sudah mulai menyuntikkan dana secara signifikan mulai tahun ini.
“BMW Group menginvestasikan sekitar 200 juta Euro di Pabrik Munich untuk memperluas mobilitas produksi listriknya. Ini adalah awal dari persiapan untuk produksi seri BMW i4, yang akan diproduksi di kantor pusat perusahaan mulai tahun 2021. Pabrik ini akan bergerak dengan jumlah karyawan sebanyak 8.000 orang, untuk mulai memproduksi semua kendaraan listrik dan mobil dengan konsep mobilitas di masa depan. Dengan demikian, kedua mobil dengan mesin pembakaran internal dan plug in hybid serta kendaraan bertenaga baterai akan berada di jalur produksi yang sama di Munich, di masa depan,” ujar juru bicara BMW.
Pabrik Munich saat ini memproduksi BMW Seri 3 dan BMW i4 diharapkan bersaing di segmen yang sama. BMW berinvestasi untuk produksi 3 tahun karena BMW mengatakan bahwa i4 membutuhkan perakitan yang khusus, tanpa digabung dengan perakitan kendaraan lainnya alias independen.
“Integrasi BMW i4 membutuhkan tindakan ekstensif, terutama di bengkel bodi dan kendaraan. Dengan demikian, konsep bodi kendaraan berbeda secara signifikan dari arsitektur model yang sebelumnya diproduksi di pabrik Munich. Misalnya, akumulator tegangan tinggi (baterai) BMW i4 dalam bodywork membutuhkan perakitan yang hampir sepenuhnya independen. Tugas para ahli perencanaan adalah untuk merancang jalur produksi yang terhubung secara rumit sehingga lebih dari 1.000 robot tidak hanya dapat menghasilkan bodi BMW Seri 3, Seri 4 dan M4 setiap menit, tetapi juga bodi khusus BMW i4,” lanjut juru bicara BMW.
Perusahaan yang melahirkan sedan sport M tersebut mengakui bahwa integrasi produksi BMW i4 di Pabrik Munich juga menimbulkan tantangan perakitan besar.
"Untuk dapat memasang akumulator tegangan tinggi di dalam kendaraan, para perancang harus mengakomodasi konveyor dan teknologi sistem yang ekstensif dan ruang-intensif di Pabrik Munich yang sudah sangat padat," lanjutnya.
Tetapi mereka berharap bahwa investasi awal sebesar 200 juta Euro tersebut yang akan mengubah gedung, fasilitas produksi dan sistem logistik, akan memungkinkan mereka untuk mencapai produksi seri dari i4 yang ditargetkan akan meluncur pada tahun 2021.[prm/timBX]