JAN 12, 2016@09:00 WIB | 1,202 Views
Jepang menurut survei memiliki driver taksi dengan rata-rata berusia 75 tahun ke atas populasi driver taksi tua terus meningkat setiap tahunnya dan diperkirakan melebihi 5 juta driver taksi dalam kurun waktu tiga tahun.
Oleh karena itu jumlah kecelakaan di jepang meningkat 20 persen yang disebabkan oleh taksi yang dikemudikan oleh driver yang sudah menua. Untuk mengantisipasi hal tersebut Industri otomotif yang berpusat dijepang mengenalkan Robot Taksi atau biasa dikenal oleh masyarakat jepang Driverless. Robot Taksi ini dapat dipanggil hanya dengan Menggunakan Smartphone.
Robot Taxi adalah hasil dari kolaborasi antara ZMP, pengembang teknologi kendaraan otomatis dan DeNA, sebuah perusahaan internet mobile. Mereka diharapkan untuk bersaing dengan perusahaan global lainnya seperti Google, Ford atau BMW yang meluncurkan kendaraan tak berawak untuk umum.
Robot Taxi ini akan diuji mulai Maret 2016 di sebuah kota pantai besar di dekat Tokyo, Fujisawa, untuk mengangkut warganya dari rumah mereka ke supermarket yang jaraknya sekitar 3 km di sepanjang jalan utama kota. Jika pengujian di Fujisawa ini sukses, Robot Taxi ini akan digunakan untuk mengangkut penonton di Olimpiade 2020 nantinya. [cuph/timBX]