SEP 22, 2023@12:30 WIB | 486 Views
Seperti kebanyakan startup di sektor mobilitas udara yang sedang berkembang saat ini, perusahaan Jerman Lilium mengandalkan banyak mitra global untuk memproduksi eVTOL. Aciturri (salah satu investor utamanya) adalah pemasok luar angkasa terkemuka yang membuat komponen penting untuk beberapa pesawat komersial terkenal, termasuk Airbus A400M dan Boeing 787.
Aciturri sekarang akan merakit badan pesawat untuk Lilium, jet pertama di fasilitasnya di Valladolid, Spanyol. Dari sana, badan pesawat akan dikirim ke fasilitas Lilium di Wessling, Jerman, untuk perakitan akhir. Semua ini direncanakan akan terjadi sebelum akhir tahun 2023, sejalan dengan target perusahaan Jerman untuk penerbangan berawak pertama. Kampanye uji penerbangan akan dimulai menjelang akhir tahun 2024.
Unit awal ini akan menjadi yang pertama dari serangkaian tujuh pesawat. Lilium mengatakan akan menggunakan jet produksi pertama ini untuk menyelesaikan proses sertifikasi tipe.
Awal bulan ini, pabrikan mendapatkan kemitraan strategis lainnya dengan pemasok kokpit dan jendela kabin tingkat satu. Saint-Gobain Aerospace akan menyediakan jendela yang dirancang khusus untuk jet listrik masa depan. Kaca depan akan disesuaikan secara khusus untuk visibilitas optimal dan ketahanan terhadap serangan burung. Jendela kabin juga akan dirancang untuk membatasi kabut dan lapisan es agar visibilitas lebih baik.
Saat ini, Lilium mengklaim sebagai satu-satunya produsen eVTOL yang mampu mensertifikasi pesawat eVTOL power lift dengan EASA (Badan Keamanan Penerbangan Uni Eropa) dan FAA (Administrasi Penerbangan Federal).
Power lift eVTOL dilengkapi teknologi DEVT (Ducted Electric Vectored Thrust), yang dikembangkan sendiri oleh startup Jerman. Teknologi ini dipadukan dengan desain pesawat yang inovatif dan menjadi jet masa depan tidak akan memiliki sayap atau ekor tetap, dan mesinnya akan diintegrasikan ke dalam penutup sayap.
Semua ini dimaksudkan untuk meningkatkan efisiensi aerodinamis, mengurangi tingkat kebisingan, dan memungkinkan muatan lebih besar sekaligus membuat jet Lilium lebih mudah dioperasikan.
Semuanya dimulai dengan ide untuk mengadaptasi teknologi mesin jet ke pesawat serba listrik, yang akan menjadi yang pertama di industri AAM (Advanced Air Mobility). Karena mesin jet menggerakkan lebih dari 90% pesawat yang ada, Lilium ingin membuat mesin jet listrik menggunakan sistem rotor/stator satu tahap yang digerakkan oleh motor listrik.
Sementara itu, startup Jerman ini juga telah mendapatkan pelanggan di seluruh dunia, termasuk kolaborasi eksklusif di Inggris untuk taksi udara versi jet pribadi mewahnya. (ibd)