SEP 09, 2023@16:00 WIB | 330 Views
Black Drag Bike 2023 Mijen Semarang memang menjadi penutup di tahun ini. Belum ada rekor timing tertinggi, kurang dari 6,5 detik, karena dari pihak Genta tidak membuka kelas FFA. Alasan utamanya karena panjang lintasan untuk pengereman kurang memenuhi. Panitia mengangkat kelas FU Wungkul 147cc ke kelas Point B Pemula (kelas 6).
Di kelas ini diikuti dengan 23 starter. Hasilnya menghasilkan lima dragster dengan catatan terbaik. Okto Zalfa dari Kebumen sebagai juara umum point B di Drag Bike Sidoarjo dilirik oleh team Ekitoyama PWM GR Bledos 135 dengan timing tercepat 8.132 detik.
Diikuti dengan Kiki Paiko, asal Sukoharjo, yang dipercaya membawa motor FU dari tim MJ3R RH_Family WRT DOS Muffler MJ3R terpaut tipis 0,002 detik di final time 8.134 detik. Posisi tercepat ketiga diraih oleh Nanda Kotak asal Bumi Kartini Jepara, mewakili tim Lurahe is The Best Privater 24Jam Doa Ibu Kita Masih Ada, dengan final time 8.155 detik.
Posisi ke lima diraih Arya Saputra pembalap asal Madiun, dengan catatan waktu 8.211 detik, mewakili tim Sakhabatik X WRT DOS Muffler. Kelas ini boleh jadi menjadi kelas neraka karena banyak pembalap pemula yang meramaikan. Sebut saja, Yudis Kurcaci, Agung Benggol, Aji Kelinci, Febri Sapri, hingga Ilham Loco. Sementara dari sisi tim yang paling banyak turun di kelas FU Wungkul 147cc diraih oleh Ekitoyama PWM GR Beldos 135 dengan lima pembalap.
Kelas yang tak kalah menarik adalah Bebek Tune Up 4 Tak 130cc Open Point A. Tentunya diisi oleh pembalap Seeded dan Pemula seperti, Okto Zalfa, Yuda AP, Yudhies Kurcaci, Aji Kelinci, Ilham Unyil. Total joki mencapai 23 pembalap dan cukup istimewa karena menjadi pertarungan point pembalap Seeded.
"Berbekal hasil Ninja 155 tune up di track 201 dan 402m, alhamdulillah saya tercepat 6,73 detik. Untuk Black Drag Bike Mijen ini saya turun 6 kelas, bebek tune up 200cc, bebek tune up 130cc, Sport 2Tak 155cc rangka Standar, Sport 2T Tune Up 155cc point A dan Bebek Tune Up 4Tak 200cc Sleep Engine. Tidak ada yang ringan, semua starter berat persaingannya. Hanya keberuntungan yang membedakan saya dengan pembalap lain," ungkap Jhendra Peking dari tim RH-57 RJM Fuboru Vrent.
Riset demi riset sudah clear, intinya tinggal running di Mijen. "Persiapan motor matang, riset oke, semoga banyak rejeki. Seluruh tim besar drag bike dari Jawa Tengah turun gunung di sirkuit Mijen ini. Tidak trouble, tidak jump start, harapan saya," tambah Jhendra Peking, dragster asal Madiun bersama dragster lainnya seperti Gery Percil di Seeded, Andri Contreng kelas Pemula.
Dikelas Bebek 4Tak Tune Up 130cc Open Point A 110kg, Jhendra Peking berhasil naik podium 5 dengan time 7,961 detik. Andri Setiawan yang menjadi juniornya dari Madiun juga berhasil podium keempat dengan catatan waktu 7.891 detik. Disusul dengan Febri Sapri podium ketiga dengan catatan waktu 7.796 detik. Podium kedua diraih oleh Joko Precil dengan tim RYL Cakra RRT Fanterra dengan timing 7.752 detik dan Podium pertama diraih oleh Arya Supe Saputra, bersama tim PAC Manahadap Studio dengan catatan waktu terbaik 7.627 detik.
Jhendra Tira Afna alias Jhendra Peking, yang menargetkan juara umum bersama tim RH 57 memang tidak menjadi kenyataan. Namun secara teknik, dirinya malah tercatat sebagai the Best Reaction Time dengan catatan waktu 0.001 detik saat turun dikelas Bebek Tune Up 4 Tak 130cc Open Point A. Ada dua pembalap lain seperti Joko Precil di kelas Ninja 2 Tak 155cc STD Sunmory dan Arif Ucil dengan Campuran Sport 4T (2 klep dan 4 Klep) 300cc sebagai Reaction Time (RT) tercepat 0,001 detik.[Ahs/timBX]