APR 30, 2023@14:30 WIB | 494 Views
Volvo telah mengonfirmasi bahwa mereka terpaksa menutup sementara pesanan untuk SUV all-electric EX90 karena permintaan yang lebih tinggi dari perkiraan. Produksi akan dimulai pada kuartal bisnis terakhir tahun ini di dua lokasi: Charleston, South Carolina dan Chengdu, China. Pembuat mobil milik Geely itu tidak mengungkapkan kapan buku pesanan akan dibuka kembali.
EX90 tiga baris, tujuh kursi tidak akan segera menggantikan SUV ukuran menengah merek yang sudah ada, XC90. XC90 bertenaga pembakaran dengan mesin empat silinder turbocharged 2.0 liter di bawah kapnya tetapi telah diperbarui untuk model tahun 2023 dengan teknologi hibrida ringan 48 volt. Bergantung pada level trim, output berkisar dari 247 tenaga kuda dan torsi 258 lb-ft hingga 295 hp dan 310 lb-ft.
Sementara itu, EX90 diharapkan menghasilkan sekitar 496 tenaga kuda dan torsi 671 lb-ft berkat paket baterai 111-kWh, unit yang sama yang menggerakkan Polestar 3 yang baru saja terungkap.
Angka kisaran jarak tempuh AS yang tepat belum dirilis tetapi diperkirakan EX90 mencapai kisaran 300-350 mil (483 – 563 km) dengan sekali pengisian daya berdasarkan siklus mengemudi CLTC yang diumumkan sebelumnya. Popularitas EX90 seharusnya mendorong manajemen Volvo dan Geely bahwa keputusan untuk menjadi pembuat mobil khusus EV pada tahun 2030 adalah keputusan yang tepat.
Selama transisi ini, Volvo akan terus menghadirkan model listrik murni baru selain EX90. Selanjutnya adalah EX30 yang akan ditempatkan di bawah XC40 Recharge dan C40 Recharge. Pengungkapan 15 Juni tetap sesuai jadwal.
Volvo memandang model bisnis ini sebagai cara baru untuk menjangkau pembeli yang lebih muda. Tidak ada indikasi apakah pendekatan ini akan diambil dengan EX90 karena ini adalah kendaraan yang lebih mahal yang tidak dapat dijangkau oleh pelanggan muda tersebut.
Volvo akan meluncurkan setidaknya satu EV baru per tahun hingga pertengahan dekade, yang semuanya akan dibangun di atas arsitektur generasi mendatang dan teknologi komputasi inti baru. Awal pekan ini, Volvo mengumumkan laba operasinya meningkat sebesar 7% untuk kuartal pertama tahun ini, yang cukup mengesankan mengingat masih ada kekurangan bahan baku dan masalah terkait pasokan lainnya.
"Kami telah memulai tahun 2023 dengan catatan yang stabil, terus mewujudkan transformasi berkelanjutan kami dengan peningkatan pendapatan dan laba inti di kuartal pertama," kata Jim Rowan, presiden dan kepala eksekutif. "Dengan kinerja ini kami telah meletakkan fondasi yang kuat untuk sisa tahun 2023, tetapi kami tetap waspada di tengah turbulensi yang berkelanjutan di seluruh dunia. Fokus kami adalah pada eksekusi," pungkasnya. [ibd/zz/timBX] berbagai sumber