MAY 24, 2020@10:00 WIB | 766 Views
Belum benar-benar pulih dari krisis ekonomi 2008 lalu, kini kerajaan Harley-Davidson mulai runtuh. Apa yang menyebabkan pabrikan motor ikonik ini limbung diterpa jaman? Menurut ahli dan pengamat, sebabnya adalah kegagalan Harley dalam menarik minat pembeli usia muda. Kini di saat ekonomi kembali masam, lebih susah lagi tampaknya bagi Harley untuk kembali.
Bertahun-tahun, Harley telah menginvestasikan jutaan dollar untuk pemasaran, untuk menciptakan citra tough guy yang kurang relate dengan pengendara motor usia muda. Ide ini sepertinya sudah kuno di kalangan muda Amerika.
Selain itu, Harley tampaknya juga telah jatuh ke lubang politis yang ia gali sendiri. Tak mampu untuk menghalau kompetitor, Harley sebagai pabrikan asli Amerika sempat meminta perlindungan Negara untuk pangsa pasarnya lewat pajak. Lantas, pajak inilah yang memberatkan penjualan Harley ke luar Amerika.
Penjualan di Amerika pun terengah-engah, dan mengandalkan penjualan keseluruhan pasar di region lain. Untuk menghindari pajak yang membengak, Harley mencoba untuk memindahkan produksi ke pasar lokal Negara lain yang sayangnya menuai kritik dari pemerintah dan konsumen setia Harley yang mengganggap ia telah meninggalkan akarnya.
Kini produk baru mengekor jaman, motor listrik Harley LiveWire menunjukkan jika pihaknya mulai bergegas, namun tampaknya momentumnya kini sudah terlambat. Harley pun baru saja ‘membakar’ uangnya dengan membeli kembali sahamnya, sebuah pergerakan investasi yang kini dinilai kurang bijak.
Akar dari Harley kini sudah menua dan retak, walau ada beberapa peminat baru yang akan menambalnya, tampaknya masih akan sulit untuknya bisa bangkit berdiri lagi seperti dulu, kini kesan macho perusahaan ini perlahan pudar. [leo/asl/timBX]