JUN 18, 2019@17:00 WIB | 2,240 Views
Lamborghini Aventador SVJ telah mencatatkan angka penting untuk membuktikan sebagai sportscar terbaik. Catatan kami menunjukkan Aventador SVJ pernah melakukan pengujian di bulan Juli 2018, dengan menetapkan putaran di Nurburgring, dengan 6 menit 44,97 detik. Selain itu, Aventador SVJ juga mencatatkan poin penting terkait putaran tercepatnya di sirkuit Grand Prix Hockenheimring, yang juga berlokasi di Jerman, catatan waktunya adalah 1 menit 47.30 detik pada bulan lalu.
Keberhasilan yang dicapai Aventador SVJ ini rupanya tidak berlangsung lama. Pasalnya Ferrari juga melakukan test yang sama pada 488 Pista di sirkuit Grand Prix Hockenheimring, Jerman. Ferrari Pista baru saja mengambil mahkota dari Aventador SVJ, karena membubuhkan fastest lap 1 menit 45.9 detik, atau sekitar 1,4 detik lebih cepat dari Aventador SVJ.
Apa yang menjadi kelebihan dari Ferrari 488 Pista saat turun di sirkuit? Selain dengan mesin yang lebih kecil, Ferrari terbantu dengan desain aerodinamika yang luar biasa. Menggunakan powertrain berkubikasi 3,9 liter, V8, Twin turbocharged, menghasilkan tenaga 710 hp. Bandingkan dengan Aventador SVJ yang masih menggunakan mesin tuanya berkapasitas 6.5 liter, V12, naturally aspirated mampu menghasilkan 759 hp.
Secara angka dan tenaga memang lebih besar Aventador SVJ, dibawah kendali driver Christian Gebhardt, kemampuannya cukup mumpuni dalam mengendalikan supercar di sirkuit tersebut. Hal ini membuktikan bahwa Ferrari dengan mesin mid engine tidak terlalu buruk kinerjanya, dan bisa diandalkan di pasaran.
Beberapa bulan silam, muncul wacana mesin Ferrari V8 hybrid. Hal itu didorong kinerja keuangan Ferrari tidak terlalu bagus saat mengandalkan penjualan dari supercar bermesin mid engine V8. Ferrari masih unggul dengan penjulalan Superfast 812 dengan 12 Silinder. Dan langkah elektrifikasi pada mesin V8 ini akan menjadi jalan tengah, agar Ferrari tetap mendapatkan keuntungan, ditengah lesunya market mid engine di pasar global. Kedepan portofolio hybrid akan menyentuh prosentase 60 persen pada tahun 2022. [Ahs/timBX]