NOV 10, 2018@11:10 WIB | 1,812 Views
Dengan misi mengurangi emisi CO2 rata-rata sebanyak 25 persen dari seluruh jajaran produknya pada akhir dekade ini, Kia meluncurkan mobil Plug-in Hybrid Electric Vehicle (PHEV) pertamanya yaitu Kia Optima PHEV. Selain itu, baterai mobil PHEV dapat dicharge melalui sumber listrik eksternal layaknya sebuah EV.
Generasi baru Optima PHEV akan menggunakan baterai lithium-ion polymer 9,8 kWh menggerakkan motor listrik 50 kW yang berarti output energi dan tenaga yang dihasilkan lebih besar ketimbang hybrid generasi sebelumnya. Dengan kapasitas tersebut, Optima PHEV diklaim mampu menempuh jarak hingga 53 km dengan kecepatan mencapai 120 kpj dalam mode elektrik, membuatnya sebagai mobil D-segment dengan performa dan jarak tempuh yang baik.
Karena pengujian konsumsi bahan bakar dari EUDC mengizinkan memulai pengujian dengan kapasitas baterai penuh dan selesai dengan kapasitas yang kosong, Optima PHEV mampu mencetak skor kehematan bensin hingga 176,6 mpg atau sekitar 62 km/liter dan menghasilkan CO2 sebesar 37 g/km.
Mesin Gasoline Direct Injection (GDI) 'Nu' 2.000cc 4-silinder nya menhasilkan tenaga 156 bhp dan torsi 189 Nm. Digabungkan dengan motor elektrik, keseluruhan tenaga yang dihasilkan Kia Optima PHEV mencapai 202 bhp dan torsi 375 Nm melalui transmisi otomatis 6-percepatan. Selain itu gabungan mesin bensin dengan motor listrik membuat mobil mampu beroperasi dalam mode Charge-Sustaining ketika baterai sudah habis.
Pengemudi dapat memilih berbagai mode berkendara antara menggabungkan mesin bensin dengan motor listrik atau sepenuhnya ditenagai motor listrik. Fitur regenerative braking, driving style guide, driver assistance system, dan sistem pendingin maupun pemanas kabin yang pintar menjadi sekumpulan fitur pintar yang terdapat pada Optima PHEV demi mencapai efisiensi energi yang jauh lebih baik.
Berbagai perubahan minor diberikan kepada bagian eksterior Optima PHEV agar lebih efisien dalam penggunaan energi. Contohnya active-grille Optima PHEV yang menutup ketika mesin tidak membutuhkan pendinginan berlebih agar udara mengalir lebih efisien di sekitar mobil. Hal ini membuat Optima PHEV memiliki koefisien hambatan yang lebih kecil ketimbang Optima biasa. Profil bemper depan dan belakang yang unik mengurangi turbulensi udara. Diluar perubahan ini, profil dan desain keseluruhan Optima tetap dipertahankan.
Optima PHEV masih menggunakan suspensi independen yang sama dengan Optima varian lainnya. Menggunakan MacPherson strut di depan dan multi-link di belakang yang dilengkapi per keong dan peredam kejut jenis gas di keempat rodanya. Penambahan bobot dari baterai mengharuskan Optima PHEV menggunakan per keong, damper, dan alignment yang berbeda agar menghasilkan pengendalian yang lebih lincah dan juga nyaman. Selain itu untuk mengkompensasikan pertambahan bobot, piringan rem belakang diperbesar dengan menggunakan piringan berdiameter 300 mm ketimbang 262 mm.
Sistem Audio-Visual Navigation (AVN) Kia yang paling mutakhir pun dipasang pada Optima PHEV ini yang dioperasikan melalui layar sentuh 8 inci dan dilengkapi dengan Android Auto dan Apple CarPlay untuk konektivitas Bluetooth. Terdapat berbagai menu yang secara khusus ditampilkan pada Optima PHEV seperti tampilan jangkauan mode elektrik, stasiun pengisian terdekat, penggunaan energi sesuai dengan gaya mengemudi, dan berbagai informasi lainnya untuk membantu pengemudi memanfaatkan baterai seefisien mungkin.
Sistem AVN ini dihubungkan dengan DAB digital radio sebagai bagian dari sound system premium Harman/Kardon Quantum Logic™ dengan 10-speaker 590 watt dilengkapi teknologi ClariFi yang menghasilkan kualitas audio terbaik. Tidak ada perbedaan antara Kia Optima PHEV dengan Kia Optima Hybrid pada sisi interior. Keduanya menawarkan desain interior yang tegas dan mempertahankan image sporty yang membuat Kia Optima menjadi salah satu model best-seller di seluruh dunia.
Penumpang akan terlindungi di dalam rangka yang kuat. Sistim airbag yang terdapat di bagian depan dan samping meyakinkan keselamatan pengemudi dan penumpang. Selain itu, Vehicle Stability Management (VSM), dan Electronic Stability Control (ESC) menjadi fitur standar untuk memastikan stabilitas ketika kehilangan traksi. Banyak fitur keselamatan lainnya yang menjadi opsional seperti Lane Keeping Assist System (LKAS), Blind Spot Detection (BSD), Autonomous Emergency Braking (AEB), dan yang lainnya.