SEP 09, 2019@18:00 WIB | 846 Views
Tak puas hanya dengan menyandang predikat sebagai industri pelopor hadirnya kendaraan listrik di Indonesia, Pabrikan otomotif asal Semarang, Viar Motor Indonesia kembali selangkah di depan dengan menggandeng Universitas Pelita Harapan (UPH) untuk melakukan proyek riset bersama mengenai pemanfaatan baterai bekas kendaraan listrik.
Dalam mengembangkan riset bersama ini, Viar menyediakan baterai Lithium-Ion (Li-Ion) yang telah digunakan di skuter listrik Viar Q1, namun sudah tidak dapat bekerja maksimal untuk kemudian diteliti manfaat lain dari baterai tersebut.
Dari hasil riset yang dilakukan oleh Dr. Henri P. Uranus yang menjabat sebagai Kepala Program Studi Teknik Elektro bersama tim, diketahui bahwa baterai yang tidak lagi dapat digunakan sebagai sumber daya motor listrik, ternyata masih dapat dimanfaatkan sebagai sumber daya lampu Penerangan Jalan Umum (PJU) dengan menggunakan Solar Panel sebagai sumber energi pengisiannya.
Henri menjelaskan bahwa di era berkembangnya kendaraan listrik saat ini, baterai akan menjadi problematika yang perlu diperhitungkan saat ini sehingga sangat perlu adanya riset dan pengembangan mengenai daur ulang baterai ataupun pemanfaatan ulang setelah tidak cocok lagi digunakan sebagai sumber daya pada kendaraan listrik.
“Dari penelitian yang sudah saya dan tim lakukan bahwa baterai yang sebelumnya telah digunakan untuk motor listrik masih sangat mumpuni untuk digunakan untuk lampu PJU, dan ini telah coba kami ukur di lab. bahwa baterai yang kapasitas jelajah motor listriknya tinggal 50% bahkan dapat digunakan hingga 1 minggu untuk lampu jalan 10W atau 4 hari untuk lampu 20W dari terisi penuh sampai dimatikan sistem proteksi BMS internal baterainya,” papar Henri.
“Baterai yang digunakan di motor listrik ini, adalah jenis Li-ion yang secara kualitas di atas baterai lead acid jenis VRLA yang biasa digunakan untuk lampu PJU solar pada umumnya. Dengan memanfaatkannya untuk PJU bertenaga surya, daur hidup baterai akan diperpanjang dan akan mengurangi beban lingkungan. Prototipe hasil penelitian dengan baterai bekas motor listrik ini akan kami aplikasikan di lingkungan kampus sebagai percontohan,” tambah Henri.
Direktur Marketing Viar Motor Indonesia, Sutjipto menjelaskan bahwa kerjasama dengan UPH merupakan bentuk komitmen dari Viar Motor untuk menjawab isu mengenai bagaimana dan mau diapakan baterai motor listrik setelah tidak dapat digunakan lagi.
“Dengan kerjasama bersama UPH ini setidaknya membuktikan bahwa kami sangat serius untuk mengembangkan dan siap untuk terjun di pasar kendaraan listrik, dan kami tidak menutup kemungkinan untuk institusi pendidikan lain jika ada ide dan inovasi terkait dengan pengembangan kendaraan listrik khususnya motor listrik di Indonesia,” tutup Sutjipto.[Ahs/timBX]