OCT 26, 2019@10:25 WIB | 828 Views
DFSK melakukan Penandatanganan nota kesepahaman atau MoU (Memorandum of Understanding) dalam kerjasama percepatan kendaraan bermotor listrik berbasis baterai untuk transportasi jalan dan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU). Momen ini merupakan langkah kongkrit dan komitmen bersama untuk mengimplementasikan PERPRES nomor 55 tahun 2019 tentang percepatan program kendaraan bermotor listrik berbasis baterai (Battery Electric Vehicle).
“DFSK sebagai salah satu perusahaan bisnis di Indonesia memiliki visi dan misi untuk mendukung kebijakan pemerintah Indonesia terkait kendaraan listrik (Electric Vehicle). Dimana DFSK secara positif mempelajari pasar kendaraan listrik dan mempersiapkan produk serta teknologi sebagai salah satu bagian dari sistem biologi kendaraan listrik untuk mendukung percepatan program kendaraan listrik di Indonesia. Komitmen kami sejak DFSK hadir pertama kali di Indonesia , kami ingin memberikan kontribusi positif terhadap perkembangan otomotif di tanah air dengan menghadirkan kendaraan berkualitas tinggi, serta memberikan manfaat di masa depan,” kata Alexander Barus, CEO PT Sokonindo Automobile.
Acara penandatanganan MoU disaksikan oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan, dan Plt Dirut PLN Sripeni Inten Cahyani, serta dihadiri oleh CEO 20 Mitra Perusahaan lainnya, bertempat di Auditorium BJ Habibie BPPT, Jakarta Pusat [16/10].
DFSK sendiri sudah memiliki kendaraan listrik yaitu Glory E3, Sport utility vehicle (SUV) ramah lingkungan ini menggunakan baterai berukuran 52,56 kWh yang bisa membuat SUV listrik tersebut melaju hingga 405 km. Urusan pengisian daya, teknologi fast charging yang ada sekarang ini sanggup mengisi 20% daya baterai menjadi 80% hanya 30 menit. Sedangkan untuk slow charging akan memakan waktu selama 8 jam.
Soal tenaga, DFSK Glory E3 juga bisa diandalkan dengan menggunakan motor listrik Permanent Magnet Synchronous Motor bertenaga 120 kW dan Torsi 300 Nm. Sensasi mengemudi DFSK Glory E3 dijamin akan fun to drive dengan tiga mode berkendara yaitu, Normal, ECO, Sport Multi-Driving Mode.
“DFSK merasa bangga dan terhormat menjadi salah satu perusahaan yang ikut menandatangani MoU ini dimana hal ini merupakan bentuk komitmen untuk memajukan program kendaraan listrik di Indonesia. Diharapkan, dengan adanya penandatanganan MoU ini, dapat memicu perusahaan lain untuk mendukung program energi terbarukan untuk masa depan bangsa.” tutup Alexander Barus.[prm/timBX]