OCT 17, 2019@20:00 WIB | 1,457 Views
Ditengah gempuran mobil-mobil hybrid dan electric, itu tidak membuat penjualan mobil supercar bermesin V12 loyo atau bahkan tutup market lebih awal. Bisa dinilai ini menjadi anomali atau bahkan sebuah ledakan menuju titik tertingginya. Case inilah yang terjadi pada mobil-mobil supercar keluaran Lamborghini, khususnya Huracan dibanding pendahulunya, Gallardo.
Supercar Italia tersebut telah menjual Huracan diangka 14.022, angka ini tercermin dari rangka sasis yang sedang diproses untuk produksi. Dibanding pendahulunya, Gallardo yang bermesin V10 diproduksi selama 10 tahun dari 2003 hingga 2013, dan terjual 14.022 unit. Namun Huracan yang baru beredar dimarket baru 5 tahun, sudah menyentuh angka produksi yang sama 14 ribuan.
Sasis Huracan Evo yang tercetak nomor 14.022 adalah sebuah sedan coupe Huracan Evo, yang difinishing warna Grigio Titans (matte gray) yang siap dikirim ke Korea Selatan.
Kalau Black Pals masih ingat, tahun lalu Lamborghini Aventador dengan warna grey juga mencapai major milestone, setelah menggapai angka produksi 8000 unit. Aventador tersebut menggunakan mesin V12 dan menuju jalur assembling.
Lamborghini melanjutkan trend positifnya, dimana sedan coupe bertenaga dahsyat menjadi komitmen perusahaan untuk terus memproduksi mesin performance berbahan bakar bensin. Dan langkah itu tidak menutup kemungkinan bahwa Lamborghini mempersiapkan market elektrifikasi tidak jauh dari kompetitornya di eropa.
Kehadiran mesin hybrid tetap dikembangkan berbasis mesin V12 dan V10 yang baru. Namun perusahaan mengkonfirmasi bahwa mobil tersebut bakal masuk pasaran di tahun 2024-2025, yang berarti mengalami penundaan. Namun jangan salah persepsi BlackPals, karena mesin V12 dan V10 tidak akan punah begitu saja.
"Jalan tengahnya adalah menghadirkan mild hybrid, dengan cara cukup plug-in, dan pabrikan Supercar Italia tersebut masih berfikir bagaimana cara mengemas dan mengatur bobotnya," tutur Stefano Domenicali, CEO Lamborghini dan Maurizino Reggiani Kepala Riset and Development.
Sebelumnya kami mengabarkan kehadiran konsep Terzo Millennio sebagai full elektrik dengan 4 motor listrik dan satu mesin konvesional. Bagian powertrain, Terzo Millenio didukung dengan empat motor listik, setiap satu mesin bekerja untuk satu roda. Teknologi ini jauh dari perkembangan electric vehicle yang berkembang saat ini, karena setiap motor listrik disuplai dari supercapacitors.
Lamborghini mempercayai supercapacitors menjadi jawaban atas keterbatasan mobil listrik saat ini. Teknologi supercapacitors dapat mengisi dan melepaskan tenaga lebih cepat, serta menyimpan lebih banyak energi.Sedangkan Sian yang siap untuk meluncur di market hanya sebuah implementasi dari mild hybrid yang telah menggunakan teknologi supercapacitors dan beratnya dibawah 1 ton.
Hingga saat ini, Lamborghini Huracan dan Aventador terus dijual, untuk memanjakan pecinta mesin NA yang buas dengan tenaga fosil tentunya. [Ahs/timBX]