APR 10, 2023@13:00 WIB | 854 Views
Baru-baru ini, salah satu produk termewah Kia yaitu Carnival terpaksa terkena recall atau penarikan unit kembali. Tidak tanggung ada sekitar 51 ribuan unit mobil MPV yang identik dengan pintu geser elektrik ini terkena recall kali ini.
Dilansir oleh Motor1, Sabtu (8/4/2023), recall kali ini berkaitan dengan masalah pada bagian pintu geser mobil tersebut. Dalam laporan Badan Keselamatan Jalan Raya AS atau NHTSA, pintu geser elektrik mobil ini saat ditutup beroperasi dengan sangat cepat.
Normalnya ketika ingin membuka dan menutup pintu geser elektrik tersebut, motor akan bekerja dengan kecepatan lambat. Namun karena motor penggerak pintu geser terlalu cepat, terlebih ketika ditutup membuat membuat beberapa orang mengalami cedera.
Dalam laporan tersebut, NHTSA menyebut unit Kia Carnival yang terdampak recall ini mayoritas merupakan unit keluaran terbaru. Tercatat dari 51.568 unit yang terdampak recall ini, semuanya merupakan produksi tahun 2022 hingga 2023 ini.
Kia sendiri sudah menyadari bagaimana masalah yang terjadi pada pintu geser elektrik Carnival generasi terbaru ini. Bahkan mereka menyewa perusahaan pihak ketiga yang menguji kelayakan dari pintu geser elektrik mobil mereka.
Dalam pengetesan tersebut, perusahaan pihak ketiga yang ditunjuk ini tidak menemukan cacat pada sistem pintu geser elektrik mobil. Hanya saja dalam beberapa momen, pintu geser elektrik akan secara tiba-tiba menutup pintunya secara cepat yang justru cukup membahayakan.
Hingga saat ini, sudah ada 9 laporan yang masuk berkaitan dengan masalah pada pintu geser elektrik mobil ini. Beberapa diantaranya mengalami cedera seperti luka-luka, memar, hingga patah pada bagian ibu jari dan lengan.
Kia sendiri akan melakukan perbaikan dengan menambahkan 2 bel pintu saat pintu akan ditutup. Tidak ketinggalan Kia juga akan mengatur gerak motor sistem pintu geser elektrik ini untuk diubah kecepatannya menjadi lebih lambat dan lebih halus saat pintu ditutup.
Proses recall ini sendiri akan dimulai pada 28 April mendatang pada unit yang beredar di Amerika Serikat. Belum diketahui apakah masalah tersebut juga ditemukan pada unit-unit yang beredar di negara lainnya termasuk di Indonesia. [edo/timBX]